Ada beberapa jenis penggunaan lahan.
Secara garis besar, lahan kota terbagi menjadi lahan terbangun dan lahan tak
terbangun. Lahan Terbangun terdiri dari
dari perumahan, industri, perdagangan, jasa dan perkantoran. Sedangkan
lahan tak terbangun terbagi menjadi lahan tak terbangun yang digunakan untuk
aktivitas kota (kuburan, rekreasi, transportasi, ruang terbuka) dan lahan tak
terbangun non aktivitas kota (pertanian, perkebunan, area perairan, produksi
dan penambangan sumber daya alam). Untuk mengetahui penggunaan lahan di suatu,
wilayah, maka perlu diketahui komponen komponen penggunaan lahannya.
Berdasarkan jenis pengguna lahan dan aktivitas yang dilakukan di atas lahan
tersebut, maka dapat diketahui komponen-komponen pembentuk guna lahan (Chapin
dan Kaiser, 1979). Menurut Maurice Yeates, komponen penggunaan lahan suatu
wilayah terdiri atas (Yeates, 1980):
a. Permukimanb. Industri
c. Komersial
d. Jalan
e. Tanah Publik
f. Tanah Kosong
Sedangkan
menurut Hartshorne, komponen penggunaan lahan dapat dibedakan menjadi (Hartshorne,
1980):
a. Private Uses, penggunaan lahan untuk kelompok
ini adalah penggunaan lahan permukiman, komersial, dan industri.
b. Public Uses, penggunaan lahan untuk kelompok
ini adalah penggunaan lahan rekreasi dan pendidikan.
c. Jalan
Sedangkan
menurut Lean dan Goodall, 1976), komponen penggunaan lahan dibedakan menjadi:
1. Penggunaan
lahan yang menguntungkan. Penggunaan lahan yang menguntungkan tergantung pada
penggunaan lahan yang tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan guna lahan yang
tidak menguntungkan tidak dapat bersaing secara bersamaan dengan lahan untuk
ftmgsi yang menguntungkan. Komponen penggunaan lahan ini meliputi penggunaan
lahan untuk pertokoan, perumahan, industri, kantor dan bisnis. Tetapi
keberadaan. guna lahan ini tidak lepas dari kelengkapan penggunaan lahan
lainnya yang cenderung tidak menguntungkan, yaitu penggunaan lahan untuk
sekolah, rumah sakit, taman, tempat pembuangan sampah, dan sarana prasarana.
Pengadaan sarana dan prasarana yang Iengkap merupakan suatu contoh bagaimana.
guna lahan yang menguntungkan dari suatu lokasi dapat inempengaruhi guna lahan
yang lain. Jika lahan digunakan untuk suatu tujuan dengan membangun kelengkapan
untuk guna.lahan disekitarnya, maka hal ini dapat meningkatkan nilai keuntungan
secara umum, dan meningkatkan nilai-lahan. Dengan demikian akan memungkinkan
beberapa guna lahan bekerjasama meningkatkan keuntungannya dengan berlokasi
dekat pada salah satu guna lahan.
2. Penggunaan
lahan yang tidak menguntungkan. Komponen penggunaan lahan ini meliputi
penggunaan lahan untuk jalan, taman, pendidikan dan kantor pemerintahan.
Dari
uraian diatas dapat diketahui bahwa guna lahan yang menguntungkan mempunyai
keterkaitan yang besar dengan guna lahan yang tidak menguntungkan. Guna lahan
utama yang dapat dikaitkan dengan fungsi perumahan adalah guna lahan komersial,
guna lahan industri, dan guna lahan publik maupun semi publik (Chajin dan
Kaiser, 1979). Adapun penjelasan masing masing
guna lahan tersebut adalah:
1. Guna
lahan komersial. Fungsi komersial dapat
dikombinasikan dengan perumahan melalui percampuran secara vertikal. Guna lahan
komersial yang harus dihindari dari perumahan adalah perdagangan grosir dan
perusahaan besar.
2. Guna
lahan industri. Keberadaan industri tidak saja dapat inemberikan kesempatan
kerja namun juga memberikan nilai tambah melalui landscape dan bangunan yang
megah yang ditampilkannya. Jenis industri yang harus dihindari dari perumahan
adalah industri pengolahan minyak, industri kimia, pabrik baja dan industri
pengolahan hasil tambang.
3. Guna
lahan publik maupun semi public. Guna lahan ini meliputi guna lahan untuk
pemadam kebakaran, tempat ibadah, sekolah, area rekreasi, kuburan, rumah sakit,
terminal dan lain-lain.