Gempa bumi merupakan suatu gerakan tiba-tiba atau
rentetan gerakan tiba-tiba dari tanah dan bersifat transient (menyambung) yang
berasal dari suatu daerah terbatas dan menyebar dari titik tersebut ke segala
arah. Menurut teori tektonik lempeng bagian luar bumi merupakan kulit yang
tersusun oleh lempeng-lempeng tektonik yang saling bergerak. Di bagian atas
disebut lapisan litosfer, lapisan ini merupakan bagian kerak bumi yang tersusun
dari material yang kaku dan terpisah-pisah dalam beberapa lempeng yang
masing-masing bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbeda-beda. Pergerakan
tersebut disebabkan oleh adanya arus konveksi yang terjadi di dalam bumi.
Lapisan ini mempunyai ketebalan sampai ketebalan 80 km di daratan dan sekitar
15 km di bawah samudra. Lapisan bawahnya disebut astenosfer yang berbentuk
padat dan materialnya dapat bergerak karena tekanan.
Bila dua buah lempeng bertumbukan maka pada daerah
antara dua lempeng akan terjadi tegangan. Salah satu lempeng akan menyusup ke
bawah lempeng yang lain, masuk ke bawah lapisan astenosfer. Pada umumnya
lempeng samudra akan menyusup ke bawah lempeng benua, hal ini disebabkan
lempeng samudra mempunyai densitas yang lebih besar dibandingkan dengan lempeng
benua. Apabila tegangan tersebut telah sedemikian besar sehingga melampaui
kekuatan bumi, maka akan terjadi patahan pada kulit bumi tersebut di daerah
terlemah. Kulit bumi yang patah tersebut akan melepaskan energi atau tegangan
sebagaian atau seluruhnya untuk kembali ke keadaan semula. Peristiwa pelepasan
ini dinamakan gempa bumi.
Energi deformasi yang dilepaskan suatu gempa bumi
dapat dilihat dari perubahan bentuk fotografi suatu daerah. Perubahan bentuk
ini dapat disebabkan oleh pergeseran lempeng-lempeng tektonik atau dapat juga
oleh aktivitas gunung api serta manusia yang menyebabkan naik turunnya lapisan
permukaan bumi. Studi yang mendalam tentang proses gempa bumi disertai analisis
catatan penyebaran daerah gempa menunjukkan bahwa energi gelombang yang
dipancarkan oleh suatu gempa akan menjalar dan menggetarkan medium elastik yang
dilewati. Besar kecilnya akibat yang dirasakan karena gempa bumi berkolerasi
positif dengan jarak suatu daerah dengan hiposenter suatu gempa. Hiposenter
adalah lokasi nyata terjadinya gempa bumi, sedangkan episenter adalah proyeksi
hiposenter di permukaan bumi.
Mekanime gempa bumi dapat dijelaskan apabila terdapat
dua buah gaya yang bekerja dengan arah yang berlawanan pada batuan kulit bumi,
maka batuan tersebut akan terdeformasi. Hal ini karena batuan mempunyai sifat
elastis. Bila gaya yang bekerja pada batuan dalam waktu yang lama dan
terus-menerus, maka lama-kelamaan daya dukung pada batuan akan mencapai batas
maksimum dan akan mulai terjadi pergeseran. Akibatnya batuan akan kembali
stabil, tetapi sudah mengalami perubahan bentuk dan posisi. Pada saat batuan
mengalami gerakan yang tiba-tiba akibat pergesarn batuan, energi stress yang
tersimpan akan dilepaskan dalam bentuk getaran
yang
dikenal sebagai gempa bumi.
Jadi
sumber-sumber gempa bumi keberadaannya ada pada perbatasan lempeng-lempeng
tektonik dan sesar-sesar aktif. Indonesia merupakan salah satu wilayah yang
sangat aktif terhadap gempa bumi, karena terletak pada pertemuan tiga lempeng
tektonik utama dan satu lempeng tektonik kecil. Ketiga lempeng ini adalah
lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Filipina
kecil.
1. Gempa berdasarkan turunnya air laut
Diperkirakan ada daerah yang
tanahnya turun akibat gempa bumi. Perlu juga dipikirkan kemungkinan mengalirnya
air laut sebelum tsunami dating.
2. Gempa yang berhubungan dengan tanah
dan pasir
Sebagai salah satu bencana yang
berhubungan dengan tanah dan pasir yang timbul dari gempa bumi yang harus
dipikirkan adalah kemungkinan timbulnya tsunami gunung. Tsunami gunung terjadi
sebagai akibat dari longsornya lereng, kemudian membendung sungai sehingga terbentuk
danau (dam pasir). Bila penahannya tidak kuat, maka air dan pasir yang
terbendung akan tiba-tiba mengalir ke hilir. Tentu saja hal tersebut bisa juga
terjadi dengan penyebab selain gempa bumi, misalnya karena longsor akibat hujan
deras. Yang harus diwaspadai adalah datangnya gempa pada saat hujan deras. Pada
saat keadaan sungai setelah gempa bumi berbeda dari biasanya (misalnya
kapasitas air sungai berubah, sungai tiba-tiba berlumpur), kita harus
berhati-hati.
3. Gempa yang berhubungan dengan
tekonik lempeng
Gempa yang diakibatkan oleh
aktifitas pergerakan lempeng disebut gempa tektonik. Gempa ini terjadi pada
daerah batas-batas pertemuan antar lempeng. Berdasarkan pengalam tipe gempa
inilah yang paling merusak dan terus mengundang serta memicu adanya letusan
gunung api jika pusat gempa di daratan serta tsunami jika pusat gempa berada di
lautan.
4. Gempa yang berdasarkan bentuk awan
Awan yang berbentuk seperti angin
tornado/seperti pohon/seperti batang, bentuknya berdiri, itu adalah awan gempa
yang biasanya muncul sebelum gempa terjadi.Awan yang berbentuk aneh itu terjadi
karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan hebat dari dasar bumi,
sehingga gelombang elektromagnetis tersebut
menghisap daya listrik di awan, oleh karena itu bentuk awannya jadi
seperti tersedot ke bawah.. Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu
sendiri terjadi akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi. Tapi
kemunculan awan gempa seperti itu di langit tidak selalu berarti akan ada
gempa. Bisa saja memang bentuknya seperti itu.
5. Gempa berdasarkan aktiftas medan
elektromagnetis dalam rumah
a. Cek siaran TV, apakah ada suara
brebet-brebet ataukah tidak. Jika terdapat mesin fax, cek apakah lampunya
blinking biarpun lagi tidak transmit data
b. Coba minta orang lain mengirim fax ke
kita, cek apakah teksnya yang diterima berantakan atau tidak.
c. Coba matikan aliran listrik. Cek apakah
lampu neon tetap menyala redup/remang-remang biarpun tak ada arus listrik.
Kalau tiba-tiba
TV brebet-brebet, lampu fax blinking, padahal sedang tidak transmitting, teks
yang kita terima berantakan dan neon tetap menyala biarpun tidak ada arus
listrik, itu berarti memang sedang ada gelombang elektromagnetis luar biasa
yang sedang terjadi tapi kasat mata dan tidak dapat dirasakan oleh manusia.
6. Gempa yang berhubungan dengan
tingkah laku hewan
Cek apakah hewan-hewan seperti
menghilang, lari atau bertingkah laku aneh/gelisah. Insting
hewan biasanya tajam dan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetis yang
mungkiin akan terjadinya gempa bumi.
7. Gempa yang berhubungan dengan air
tanah
Lihat juga apakah air tanah
tiba-tiba menjadi surut tidak seperti biasanya. Karena terjadinya pergerakan
yang bisa mengakibatkan sesar dan patahan, sehingga deformasi batuan berubah
dan memungkinkan untuk air tanah untuk merembes ke daerah patah yang lebih
randah.
Terimakasih sudah buat catatan geografi ini dengan lengkap, karena sangat bermanfaat dan saya butuhkan selama perkuliahan di jurusan pendidikan Geografi, semoga admin rajin mengupload materi-materi baru di geografi, dan admin panjang umur🙏💖
BalasHapus