Minggu, 25 Agustus 2013

Karakteristik Terjadinya Gempa Bumi



Gempa bumi merupakan suatu gerakan tiba-tiba atau rentetan gerakan tiba-tiba dari tanah dan bersifat transient (menyambung) yang berasal dari suatu daerah terbatas dan menyebar dari titik tersebut ke segala arah. Menurut teori tektonik lempeng bagian luar bumi merupakan kulit yang tersusun oleh lempeng-lempeng tektonik yang saling bergerak. Di bagian atas disebut lapisan litosfer, lapisan ini merupakan bagian kerak bumi yang tersusun dari material yang kaku dan terpisah-pisah dalam beberapa lempeng yang masing-masing bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbeda-beda. Pergerakan tersebut disebabkan oleh adanya arus konveksi yang terjadi di dalam bumi. Lapisan ini mempunyai ketebalan sampai ketebalan 80 km di daratan dan sekitar 15 km di bawah samudra. Lapisan bawahnya disebut astenosfer yang berbentuk padat dan materialnya dapat bergerak karena tekanan.
Bila dua buah lempeng bertumbukan maka pada daerah antara dua lempeng akan terjadi tegangan. Salah satu lempeng akan menyusup ke bawah lempeng yang lain, masuk ke bawah lapisan astenosfer. Pada umumnya lempeng samudra akan menyusup ke bawah lempeng benua, hal ini disebabkan lempeng samudra mempunyai densitas yang lebih besar dibandingkan dengan lempeng benua. Apabila tegangan tersebut telah sedemikian besar sehingga melampaui kekuatan bumi, maka akan terjadi patahan pada kulit bumi tersebut di daerah terlemah. Kulit bumi yang patah tersebut akan melepaskan energi atau tegangan sebagaian atau seluruhnya untuk kembali ke keadaan semula. Peristiwa pelepasan ini dinamakan gempa bumi.
Energi deformasi yang dilepaskan suatu gempa bumi dapat dilihat dari perubahan bentuk fotografi suatu daerah. Perubahan bentuk ini dapat disebabkan oleh pergeseran lempeng-lempeng tektonik atau dapat juga oleh aktivitas gunung api serta manusia yang menyebabkan naik turunnya lapisan permukaan bumi. Studi yang mendalam tentang proses gempa bumi disertai analisis catatan penyebaran daerah gempa menunjukkan bahwa energi gelombang yang dipancarkan oleh suatu gempa akan menjalar dan menggetarkan medium elastik yang dilewati. Besar kecilnya akibat yang dirasakan karena gempa bumi berkolerasi positif dengan jarak suatu daerah dengan hiposenter suatu gempa. Hiposenter adalah lokasi nyata terjadinya gempa bumi, sedangkan episenter adalah proyeksi hiposenter di permukaan bumi.
Mekanime gempa bumi dapat dijelaskan apabila terdapat dua buah gaya yang bekerja dengan arah yang berlawanan pada batuan kulit bumi, maka batuan tersebut akan terdeformasi. Hal ini karena batuan mempunyai sifat elastis. Bila gaya yang bekerja pada batuan dalam waktu yang lama dan terus-menerus, maka lama-kelamaan daya dukung pada batuan akan mencapai batas maksimum dan akan mulai terjadi pergeseran. Akibatnya batuan akan kembali stabil, tetapi sudah mengalami perubahan bentuk dan posisi. Pada saat batuan mengalami gerakan yang tiba-tiba akibat pergesarn batuan, energi stress yang tersimpan akan dilepaskan dalam bentuk getaran
yang dikenal sebagai gempa bumi.
Jadi sumber-sumber gempa bumi keberadaannya ada pada perbatasan lempeng-lempeng tektonik dan sesar-sesar aktif. Indonesia merupakan salah satu wilayah yang sangat aktif terhadap gempa bumi, karena terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dan satu lempeng tektonik kecil. Ketiga lempeng ini adalah lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Filipina kecil.

1.    Gempa berdasarkan turunnya air laut
Diperkirakan ada daerah yang tanahnya turun akibat gempa bumi. Perlu juga dipikirkan kemungkinan mengalirnya air laut sebelum tsunami dating.
2.    Gempa yang berhubungan dengan tanah dan pasir
Sebagai salah satu bencana yang berhubungan dengan tanah dan pasir yang timbul dari gempa bumi yang harus dipikirkan adalah kemungkinan timbulnya tsunami gunung. Tsunami gunung terjadi sebagai akibat dari longsornya lereng, kemudian membendung sungai sehingga terbentuk danau (dam pasir). Bila penahannya tidak kuat, maka air dan pasir yang terbendung akan tiba-tiba mengalir ke hilir. Tentu saja hal tersebut bisa juga terjadi dengan penyebab selain gempa bumi, misalnya karena longsor akibat hujan deras. Yang harus diwaspadai adalah datangnya gempa pada saat hujan deras. Pada saat keadaan sungai setelah gempa bumi berbeda dari biasanya (misalnya kapasitas air sungai berubah, sungai tiba-tiba berlumpur), kita harus berhati-hati.
3.    Gempa yang berhubungan dengan tekonik lempeng
Gempa yang diakibatkan oleh aktifitas pergerakan lempeng disebut gempa tektonik. Gempa ini terjadi pada daerah batas-batas pertemuan antar lempeng. Berdasarkan pengalam tipe gempa inilah yang paling merusak dan terus mengundang serta memicu adanya letusan gunung api jika pusat gempa di daratan serta tsunami jika pusat gempa berada di lautan.
4.    Gempa yang berdasarkan bentuk awan
Awan yang berbentuk seperti angin tornado/seperti pohon/seperti batang, bentuknya berdiri, itu adalah awan gempa yang biasanya muncul sebelum gempa terjadi.Awan yang berbentuk aneh itu terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan hebat dari dasar bumi, sehingga gelombang elektromagnetis tersebut  menghisap daya listrik di awan, oleh karena itu bentuk awannya jadi seperti tersedot ke bawah.. Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu sendiri terjadi akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng bumi. Tapi kemunculan awan gempa seperti itu di langit tidak selalu berarti akan ada gempa. Bisa saja memang bentuknya seperti itu.
5.    Gempa berdasarkan aktiftas medan elektromagnetis dalam  rumah
a. Cek siaran TV, apakah ada suara brebet-brebet ataukah tidak. Jika terdapat mesin fax, cek apakah lampunya blinking biarpun lagi tidak transmit data
b.   Coba minta orang lain mengirim fax ke kita, cek apakah teksnya yang diterima berantakan atau tidak.
c. Coba matikan aliran listrik. Cek apakah lampu neon tetap menyala redup/remang-remang biarpun tak ada arus listrik.

Kalau tiba-tiba TV brebet-brebet, lampu fax blinking, padahal sedang tidak transmitting, teks yang kita terima berantakan dan neon tetap menyala biarpun tidak ada arus listrik, itu berarti memang sedang ada gelombang elektromagnetis luar biasa yang sedang terjadi tapi kasat mata dan tidak dapat dirasakan oleh manusia.
6.    Gempa yang berhubungan dengan tingkah laku hewan
Cek apakah hewan-hewan seperti menghilang, lari atau bertingkah laku aneh/gelisah. Insting hewan biasanya tajam dan hewan bisa merasakan gelombang elektromagnetis yang mungkiin akan terjadinya gempa bumi.
7.    Gempa yang berhubungan dengan air tanah
Lihat juga apakah air tanah tiba-tiba menjadi surut tidak seperti biasanya. Karena terjadinya pergerakan yang bisa mengakibatkan sesar dan patahan, sehingga deformasi batuan berubah dan memungkinkan untuk air tanah untuk merembes ke daerah patah yang lebih randah.

1 komentar:

  1. Terimakasih sudah buat catatan geografi ini dengan lengkap, karena sangat bermanfaat dan saya butuhkan selama perkuliahan di jurusan pendidikan Geografi, semoga admin rajin mengupload materi-materi baru di geografi, dan admin panjang umur🙏💖

    BalasHapus