Home » » Membandingkan Aspek-aspek Wilayah Antarzona

Membandingkan Aspek-aspek Wilayah Antarzona

Written By Tasrif Landoala on Minggu, 24 November 2013 | 15.45



Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekonologi disebut analisis komplek wilayah. Pada analisis sedemikian ini wilayah-wilayah tertentu didekati atau dihampiri dengan pengertian areal differentiation, yaitu anggapan bahwa interaksi antarwilayah akan berkembang karena pada hakikatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain karena terdapat permintaan dan penawaran antarwilayah tersebut.
Pada analisis sedemikian diperhatikan pula mengenai penyebaran fenomena tertentu (analisis keruangan) dan interaksi antara variabel manusia dan ling kungannya untuk kemudian dipelajari kaitannya (analisis ekologi). Dalam hubungan dengan analisis kompleks wilayah ini ramalan wilayah (regional forecasting) dan perancangan wilayah (regional planning) merupakan aspek-aspek dalam analisis tersebut.
Di bawah ini akan diberikan contoh tentang analisis kompleks wilayah mengenai perancangan wilayah dalam rangka penyiapan pemukiman transmigrasi. Dalam perencanaan ini dibedakan beberapa tahap, yaitu sebagai berikut:
a.  Identifikasi wilayah potensial di daerah-daerah luar Jawa yang memenuhi persyaratan minimum tingkat kesuburan tanahnya dengan kemiringan permukaan bumi maksimum 8%.
b. Identifikasi bagian-bagian wilayah menurut tingkat aksesbilitas berdasarkan hasil identifikasi dan analisis tingkat aksesbilitas.
c. Perumusan perencanaan umum, yaitu untuk 20 tahun berdasarkan hasil yang dikelompokkan menurut konsep Struktur Pengembangan Wilayah/Status Wilayah Pembangunan dan optimasi program 20 tahun - tahap I koordinasi dengan sektor lain.
d. Perumusan program lima tahun berdasarkan hasil dan sasaran program transmigrasi lima tahun - tahap II koordinasi dengan sektor lain.
e. Penyesuaian foto udara skala 1 : 20.000 berdasarkan hasil perumusan program lima tahun.
f.  Perumusan rencana pendahuluan tata pemukiman berdasarkan hasil penyesuaian foto udara skala 1 : 20.000 dan standar pemukiman tahap.
g.   tahap III koordinasi dengan sektor lain.
h. Penyediaan peta topografi detail berskala 1 : 20.000 hingga 1 : 5.000 berdasarkan hasil perumusan rencana pendahuluan tata pemukiman.
i.    Penyelesaian rencana tata pemukiman detail berdasarkan hasil yang dicapai.

Pada rancangan penyiapan pemukiman transmigrasi di atas, tampak antara lain adanya dua aspek, yaitu penyebaran fenomena dalam ruang dan kemungkinan adanya interaksi antara manusia dengan lingkungannya yang sebaik mungkin. Selain dari itu pula diadakan peramalan wilayah untuk suatu daerah pengaliran sungai (watershed). Pada hakikatnya suatu daerah pengaliran sungai merupakan suatu ekosistem di mana komponenkomponen dalam daerah pengaliran sungai ini seperti organisme yang hidup di hidrosfer, litosfer, dan atmosfer saling mengadakan interaksi. Untuk hal ini dapat diadakan peramalan untuk periode waktu tertentu dan dicari cara yang sabaik-baiknya agar keseimbangan ekosistem tetap terpelihara.
Suatu contoh lain adalah peramalan wilayah untuk suatu kota sebagai nodal region. Untuk hal ini dapat diadakan peramalan untuk periode waktu tertentu, misalnya tentang jumlah penduduk, kepadatan, pertumbuhan komposisi penduduk, dan mutu penduduk yang akan terjadi pada periode waktu tertentu sehingga perlu dipikirkan agar keseimbangan ekosistem tetap terpelihara.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Kuliah Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger