Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer,
dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh
komputer.
Di bawah ini ada beberapa contoh
macam perangkat lunak, yaitu:
a. Perangkat lunak aplikasi (application software)
seperti pengolah kata, lembar tabel hitung, pemutar media, dan paket aplikasi perkantoran seperti OpenOffice.org.
b.
Sistem operasi (operating
system) misalnya Ubuntu.
c. Perkakas pengembangan perangkat
lunak (software development tool) seperti Kompilator untuk
bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan.
d. Pengendali perangkat keras (device driver) yaitu
penghubung antara perangkat perangkat keras pembantu dan komputer adalah
software yang banyak dipakai di swalayan dan juga sekolah, yaitu penggunaan barcode
scanner pada aplikasi database lainnya.
e. Perangkat lunak menetap (firmware) seperti yang
dipasang dalam jam tangan digital dan
pengendali jarak jauh.
f. Perangkat lunak bebas (free 'libre' software) dan Perangkat lunak sumber terbuka (open
source software)
g.
Perangkat lunak gratis (freeware)
h.
Perangkat lunak uji coba (shareware / 'trialware)
i.
Perangkat lunak perusak (malware)
Ada beberapa macam perangkat lunak dalam SIG yaitu :
1.
ArcView
ArcView merupakan salah satu perangkat lunak Sistem
Informasi geografi
yang di keluarkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Intitute).
ArcView dapat melakukan pertukaran data, operasi-operasi matematik, menampilkan
informasi spasial maupun atribut secara bersamaan, membuat peta tematik, menyediakan
bahasa pemograman (script) serta melakukan fungsi-fungsi khusus
lainnya dengan bantuan extensions seperti spasial analyst dan
image analyst (ESRI).
ArcView dalam operasinya menggunakan, membaca dan
mengolah data dalam format Shapefile, selain itu ArcView jaga dapat memanggil
data-data dengan format BSQ, BIL, BIP, JPEG, TIFF, BMP, GeoTIFF atau data grid
yang berasal dari ARC/INFO serta banyak lagi data-data lainnya. Setiap data
spasial yang dipanggil akan tampak sebagai sebuah Theme dan gabungan
dari theme-theme ini akan tampil dalam sebuah view.
ArcView mengorganisasikan komponen-komponen programnya (view, theme,
table, chart, layout dan script) dalam
sebuah project. Project merupakan suatu unit organisasi
tertinggi di dalam ArcView.
Salah satu kelebihan dari ArcView adalah
kemampaunnya berhubungan dan berkerja dengan bantuan extensions. Extensions
(dalam konteks perangkat lunak SIG ArcView) merupakan suatu perangkat lunak
yang bersifat “plug-in” dan dapat diaktifkan ketika penggunanya
memerlukan kemampuan fungsionalitas tambahan (Prahasta). Extensions
bekerja atau berperan sebagai perangkat lunak yang dapat dibuat sendiri, telah
ada atau dimasukkan (di-instal) ke dalam perangkat lunak ArcView untuk
memperluas kemampuan-kemampuan kerja dari ArcView itu sendiri. Contoh-contoh extensions
ini seperti Spasial Analyst, Edit Tools v3.1, Geoprocessing,
JPGE (JFIF) Image Support, Legend Tool, Projection
Utility Wizard, Register and Transform Tool dan XTools
Extensions.
Kelemahan dari arcview antara lain :
a. ArcGIS perlu spek hardware yang lebih
tinggi. Dalam bahasa yang simple, ArcGIS lebih berat
b. ArcGIS secara default tidak support
multi View dan multi layout. Ini sangat menyulitkan pembuatan peta masal
seperti Peta kegiatan GNRHL
c. Penggunaan ArcGIS akan efisien jika
menggunakan beberapa software yang lain selain ArcMap yang dibuka bersama,
misalnya ArcCatalog, Windows Explorer, dan Notepad
d. ArcGIS tidak 100% persen kompatible
dengan ArcView 3x. Proses migrasi akan sangat revolusioner, seperti migrasi
dari MS Word 2003 ke MS Word 2007.
e. Tool ArcView tidak memiliki counterpart
di ArcGIS. Pengguna ArcView 3x yang sudah dimanjakan oleh XTools, ET36, dan
X-ArcInfo Extension akan kebingunan mencari fungsi-fungsi yang sangat sering
dipakai di ArcView. Di ArcGIS terdapat Xtool dan ET tetapi berbayar.
ArcView mengorganisasikan project beserta tools yang
tersedia kedalam bentuk sistem windows, menu, button, dan icon.
Setiap tipe dokumen (view, table,chart, layout, dan script) ArcView memiliki tampilan yang
berbeda. Struktur tampilan pada ArcView terdiri dari :
a. Project adalah suatu unit
organisasi tertinggi di dalam ArcView GIS. Sebuah project berisi pointers
yang merujuk pada lokasi fisik (direktori
dalam disk) di manadokumen-dokumen tersebut disimpan.
b. Theme adalah suatu bangunan dasar system ArcView.
c. View merupakan sebuah peta interaktif
yang dapat digunakan untuk menampilkan, memeriksa,
memilih dan menganalisa data grafis.
d. Table digunakan
untuk menampilkan informasi tentang fature yang ada di dalam suatu view.
e. Chart merupakan
sebuah grafik yang menyajikan data tabular.
f. Layout digunakan
untuk mengintegrasikan dokumen (view, table, chart) dengan elemen-elemen grafik
yang lain di dalam suatu window tunggal guna membuat peta yang akan dicetak.
g. Script merupakan
sebuah bahasa pemrograman dari Arcview yang ditulis ke dalam bahasa Avenue.
2.
ArcGIS
Arcgis explorer
adalah layanan sejenis google earth yang di tujukan sebagai viewer data
spasial. Membuat peta (project) dengan arcgis mungkin cukup menyenangkan dan
mudah.
Kelemahan ArcGIS
adalah :
a. ArcGIS lebih disupport oleh ESRI.
b. ArcGIS lebih disupport oleh ESRI.ArcView
3x adalah produk lawas yang tanggal kadaluwarsanya tinggal menunggu waktu.
c. ArcView lebih mudah crash dibandingkan
ArcGIS
d. ArcGIS lebih kompatible dengan VISTA
dibandingkan dengan ArcView (meskipun saya bukan pengguna Vista)
e. ArcGIS lebih mendukung banyak tipe file
dibandingkan dengan ArcGIS, baik itu tipe file spasial ataupun file attribut.
f. ArcGIS memiliki tingkat kustomisasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan ArcView. Kesan pertama user akan menemukan
sebaliknya bahwa ArcGIS sangat susah di”utak-atik” padahal sesungguhnya di
dalam ArcGIS lebih mudah.
g. Support Geodatabase. Ini sangat penting
jika arah pengembangan GIS adalah menggunakan geodatabase, tidak cuma shapefile
yang konvensional.
h. Labelling yang lebih smart.
i. Non-Graphical Grid.
j. Compatible dengan banyak bahasa
pemrograman.
3.
Map server
MapServer adalah applikasi Open
Source yang memungkinkan sebuah data peta diakses melalui web. Teknologi
ini pertama kali dikembangkan oleh Universitas Minesotta Amerika Serikat.
Hadirnya MapServer menjadikan pekerjaan membuat Peta Digital menjadi lebih
mudah dan interaktif. Interaktif peta disini diartikan bahwa pengguna dapat
dengan mudah melihat dan mengubah tampilan peta seperti zoom, rotate, dan
menampilkan informasi (seperti menampilkan info jalan) dan analisis( seperti
menentukan rute perjalanan) pada permukaan geografi.
Map Server bekerja secara
berdampingan dengan applikasi web server. Web Server menerima request peta
melalui MapServer. MapServer mengenerate request terhadap peta dan
mengirimkannya ke web server seperti pada gambar berikut:
Fungsi utama dari MapServer adalah
melakukan pembacaan data dari banyak sumber dan menempatkannya kedalam
layer-layer secara bersamaan menjadi file graphic. Salah satu layernya bisa
saja berupa gambar satelit. Setiap layer saling overlay satu dengan lainnya dan
ditampilkan kedalam web browser. Mapserver menghasilkan keluaran berupa file
graphic berdasarkan masukan yang diberikan oleh user. Komponen kuncinya
adalah MapServer executable yang terdiri dari CGI program, file peta,
sumber data dan output gambar. Perangkat lunak lain dalam SIG yaitu
Arc Info, Map Info, dan Map publisher