Kamis, 10 Oktober 2013

Geomorfologi Pulau Sulawesi



Secara umum Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia, Pasifik,dan IndoAustralia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks. Kumpulan batuan dari busur kepulauan, batuan bancuh, ofiolit, dan bongkah dari mikrokontinen terbawa bersama proses penunjaman, tubrukan, serta proses tektonik lainnya (Van Leeuwen, 1994).
Secara geologik pulau Sulawesi sangat labil secara karena dilintasi patahan kerak bumi lempeng Pasifik dan merupakan titik tumbukan antara Lempeng Asia, Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik.
Secara geologis, Pulau Sulawesi dan sekitarnya merupakan daerah kompleks. Kompleksitas ini disebabkan oleh konvergensi antara tiga lempeng litosfer: lempeng Australia yang bergerak ke utara, lempeng Pasifik ke arah barat-bergerak, dan lempeng Eurasia selatan-tenggara-bergerak. Berdasarkan keadaan litotektonik Pulau Sulawesi dibagi 4 yaitu:
a.   Mandala barat (West & North Sulawesi Volcano-Plutonic Arc) sebagai jalur magmatik (Cenozoic Volcanics and Plutonic Rocks) yang merupakan bagian ujung timur Paparan Sunda;
b. Mandala tengah (Central Sulawesi Metamorphic Belt) berupa batuan malihan yang ditumpangi batuan bancuh sebagai bagian dari blok Australia
c.   Mandala timur (East Sulawesi Ophiolite Belt) berupa ofiolit yang merupakan segmen dari kerak samudera berimbrikasi dan batuan sedimen berumur Trias-Miosen
d. Banggai–Sula and Tukang Besi Continental fragments kepulauan paling timur Banggai-Sula dan Buton merupakan pecahan benua yang berpindah ke arah barat karena strike-slip faults dari New Guinea.

Morfologi Sulawesi
1.   Lengan Utara
Meliputi propinsi Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan sulawesi  Utara, mempunyai bentuk berkelok-kelok, terdapat gunung api yang masih aktif (Gunung Colo), terdapat banyak patahan (Patahan Palu dan Patahan Gorontalo), dipisahkan dari lengan timur oleh Teluk Tomini, DAS sempit, sungai pendek dan morfologinya kasar serta banyak perbukitan dan pegunungan.
2.  Lengan Timur
Meliputi propinsi Sulawesi Tengah, banyak ditemukan batuan grabo dan malihan, anyak terjadi gerakan tektonik, DAS sempit, sungai pendek dan morfologinya kasar serta banyak perbukitan dan pegunungan.
3.  Lengan Tenggara
Meliputi wilayah propinsi Sulawesi Tenggara, tidak terdapat gunung api aktif maupun tidak aktif, terjadi batolotik dome dalam jumlah yang luas dengan batuan grabo yang berwarna hitam, DAS memanjang, sungai panjang dan terdapat dataran yang luas.
4.  Lengan Selatan
Merupakan sayap yang didominasi oleh keberadaan Gunung Lampobatang dengan tinggi 2871 meter, batuan yang dominan adalah batuan andesit, daerahnya subur, DAS sempit dan sungainya pendek, terdapat danau tempe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar