Rabu, 09 Oktober 2013

Masyarakat Kota



Masyarakat kota identik dengan masyarakat maju atau modern atau masyarakat industri yang ditandai dengan adanya pembagian kerja yang terinci dan spesialisasi yang teliti. Anggota masyarakat yang demikian hanya menjalankan satu pekerjaan saja, misalnya seorang akuntan dan seorang ahli desain. Jadi, pada masyarakat modern atau masyarakat industri perhatian mereka ditujukan pada profesi, produksi, dan jasa. Oleh karena itu, teknologi tinggi merupakan syarat mutlak untuk mengganti tenaga manusia.
Sedikitnya terdapat dua aspek penting untuk melihat perkembangan masyarakat kota, yaitu bagaimana masyarakat desa berkembang menjadi masyarakat kota dan bertambahnya penduduk akibat urbanisasi.
1.    Perkembangan masyarakat desa menjadi masyarakat kota
Masyarakat kota dapat terjadi karena adanya masyarakat desa yang mengalami perkembangan. Hal tersebut umumnya terjadi karena adanya pengaruh industrialisasi yang memproduksi barang ataupun jasa sehingga muncullah kota industri. Dalam masyarakat ini telah terdapat pembagian kerja yang jelas, kebutuhan ekonomi didasarkan pada orientasi pasar. Akibatnya, nilai gotong royong semakin memudar dan digantikan oleh nilai kontrak kerja.
2.    Bertambahnya penduduk kota akibat urbanisasi
Dengan adanya faktor pendorong dan penarik dari masyarakat desa dan suasana kota mengakibatkan arus urbanisasi tidak dapat dibendung lagi. Masyarakat desa yang telah meninggalkan desanya mempunyai kecenderungan untuk tetap tinggal di kota, hanya dalam waktu-waktu tertentu saja mereka kembali ke desa. Apalagi bagi masyarakat desa yang berhasil mencapai kehidupan yang sukses di kota, mereka akan membawa serta nilai-nilai kehidupan di kota dan menanggalkan kebiasaan dan kehidupan tradisionalnya. Perkembangan kota yang demikian pesat kemungkinan besar mengakibatkan perluasan kota. Akibatnya, menimbulkan tempat-tempat tinggal baru di pinggiran kota.

Ciri Masyarakat Kota
Pada hakikatnya, community digolongkan atas jenis rural jika anggota masyarakatnya berjumlah relatif sedikit dan bermata pencaharian agraris. Jenis urban jika warganya relatif banyak dan mata pencaharian utama perdagangan atau industri. Masyarakat kota anggotanya saling terpisah, tak saling mengenal, lebih terikat kontrak daripada kekeluargaan, hubungan serba luas dan lepas dari pribadi serta sentimen, tanpa ikatan tradisi dan tanpa kepemimpinan.
Masyarakat modern menurut Talcots Persons, sedikit banyak dapat ditetapkan pada masyarakat perkotaan atau masyarakat modern, ciri-cirinya sebagai berikut:
1.  Orientasi diri, yaitu lebih mementingkan kepentingan sendiri, cenderung untuk menonjolkan pribadi dan tidak segan-segan menentang jika dirasakan melanggar kepentingan.
2. Netralitas efektif, artinya bersikap netral, yang diawali dari sikap acuh tak acuh sampai tidak memperdulikan jika menurut pendapatnya tak ada sangkut pautnya dengan kepentingan pribadinya.
3.  Universalisme, yaitu berpikir obyektif menerima segala sesuatu secara obyektif. Masyarakat cenderung mengambil ukuran-ukuran secara obyektif dengan landasan aturan-aturan hukum tertulis atau syarat-syarat yang ada.
4.  Spesifitas, yaitu menunjukkan sesuatu dengan jelas dan tegas dalam hubungan antara pribadi. Artinya, maksud atau niat dinyatakan langsung tanpa banyak basa-basi.
5.  Prestasi, masyarakat kota memiliki kecenderungan untuk mengejar prestasi karena prestasi mendorong orang terus maju sehingga mobilitas vertikal masyarakat kota lebih terbuka sifatnya bila dibandingkan dengan desa.

Dalam masyarakat kota, khususnya kota industri, kemajuan teknologi telah mengatur sistem kerja masyarakat menjadi lebih terspesialisasi sesuai dengan kemampuan atau keahlian seseorang. Timbul perbedaan status atau kedudukan seseorang berdasarkan profesi atau keahlian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar