Kita
semua bertempat tinggal di permukaan bumi, yang sangat kita rasakan luas
sekali. Bayangkan saja jari-jari bumi 6.370 km. Panjang keliling khatulistiwa
(garis ekuator) 40.000 km, berarti 40 kali panjang Pulau Jawa. Bumi merupakan
salah satu anggota tata surya (sistem matahari).
Ada
delapan (tidak termasuk Pluto) planet yang kita kenal, berturut-turut dari yang
terdekat ke matahari, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
Bersama-sama
dengan tujuh planet lainnya bumi beredar mengelilingi matahari. Zaman pembentukan
bumi dan planet, waktunya sudah lama jutaan tahun yang lalu. Proses pembentukan
batu-batuan di dalam bumi, di permukaan bumi, dan reliefnya bertahap sesuai
zaman sejarah geologi.
Permulaan
terjadinya Bumi merupakan sebagian dari gumpalan gas dari Matahari. Gumpalan
gas yang besar tersebut selalu dalam keadaan berputar. Dikarenakan sesuatu hal,
terlepaslah sebagian gumpalan itu, walaupun seolah-olah dicampakkan sangat
jauh, tetapi gumpalan itu masih tetap berputar terus menerus mengelilingi gumpalan
besar (Matahari) tersebut.
Gumpalan-gumpalan
yang terpisah dan masih tetap berputar tersebut setelah mengalami proses
pendinginan akan menjadi padat. Itulah yang disebut palanet-planet yang
jumlahnya delapan. Berturut-turut nama-nama planet yang masuk susunan Matahari,
yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Dari
gumpalan yang terlepas tersebut (planet) terlepas pula sebagian dari planet,
tetapi juga tetap berputar dan mengelilingi gumpalan yang ditinggalkan, itulah
yang disebut Bulan atau Satelit. Kejadian tersebut memakan waktu yang sangat
lama. Jadi,
Bumi yang seperti sekarang ini baru terjadi setelah berjuta-juta tahun yang
lalu. Sesudah.
Bumi
bertambah dingin, berubahlah gas tersebut menjadi cairan dan lama-kelamaan
bagian luarnya makin padat sehingga pada permukaan bumi dapat ditempati
manusia, tumbuh-tumbuhan serta makhluk hidup lainnya. Lapisan kerak bumi paling
luar memiliki ketebalan ± 1.200 km. Menurut ahli geologi, pada permukaan bumi
ini terdapat berbagai oksida yang sebagian besar (± 60%) berupa oksida silikon
(SiO2).
Sesudah
Bumi terbentuk bersama-sama planet lainnya, bahan-bahan yang lebih berat
menggumpal di dalam inti,
sedangkan keraknya terdiri atas unsur-unsur silikon dan magnesium. Lebih ke
dalam lagi terdapat lapisan yang banyak mengandung unsur persenyawaan logam
sulfida.
Yang
paling dalam adalah inti yang mengandung besi dan nikel. Tebal dari
masing-masing bagian dapat diketahui dengan menyelidiki jalannya gelombang
gempa karena gelombang dibiaskan oleh lapisan tadi sesuai dengan kecepatan
gelombang pada lapisan tersebut.
Zaman
sejarah pembentukan bumi dapat dibagi menjadi 4, yaitu Prakambrium, Paleozoikum,
Mesozoikum, dan Kenozoikum yang akan kita bahas satu-persatu pada
materi selanjutnya.