Rabu, 23 Oktober 2013

Urutan Langkah Perencanaan Wilayah



Perencanaan dapat ditinjau pula dari sudut langkah-langkah yang harus terdapat dalam kegiatan perencanaan yang dilakukan. Glasson (1974) dalam mengatakan bahwa ‘major features of general planning include a sequence of actions which are designed to solve problems in the feature. Dengan demikian perencanaan dalam arti umum adalah menyangkut serangkaian tindakan yang ditujukan untuk memecahkan persoalan di masa depan (Tarigan, R., 2009). Glasson menetapkan urutan langkah-langkah sebagai berikut:
1.    The identification of the problem;
2.  The formulation of general goals and more specific and measurable objectives relating to the problem;
3.    The identification of possible constraints;
4.    Projection of the future situation;
5.   The generation and evaluation of alternative courses of action and the production of a preferred plan, which in generic form may include any policy statement or strategy as well as a definitive plan.

Khusus untuk kebutuhan perencanaan di Indonesia, apa yang dikemukakan Glasson tersebut masih perlu diperluas (Tarigan, R., 2009). Perencanaan wilayah di Indonesia setidaknya memerlukan unsur-unsur yang urutan/langkah-langkahnya meliputi:
1.   Gambaran kondisi saat ini dan identifikasi persoalan (baik jangka pendek, menengah, maupun panjang). Untuk dapat menggambarkan kondisi saat ini (existing condition) dan permasalahan yang dihadapi diperlukan pengumpulan data terlebih dahulu (data primer dan sekunder);
2.    Penetapan visi, misi, dan tujuan umum;
3. Identifikasi pembatas dan kendala yang sudah ada saat ini maupun yang diperkirakan dihadapi pada masa mendatang;
4.  Pemproyeksian berbagai variabel terkait, baik yang dapat dikendalikan maupun yang di luar jangkauan pengendalian perencana.
5. Penetapan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu (berupa tujuan yang dapat diukur);
6. Mencari dan mengevaluasi berbagai alternatif untuk mencapai sasaran tersebut (dengan memperhatikan keterbatasan dana dan faktor produksi yang tersedia);
7.  Pemilihan alternatif yang terbaik, termasuk menentukan berbagai kegiatan pendukung yang akan dilaksanakan;
8.    Penetapan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan;
9.    Penyusunan kebijakan dan strategi agar kegiatan pada tiap lokasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Sumber: Perencanaan Pengembangan Wilayah (Aziz Budianta, dkk., 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar