Piroklastik
berasal dari bahasa Yunani, pyro yang berarti api (fire) dan clastic
yang berarti hancuran (broken). Piroklastik (pyroclastics) adalah
batuan yang tertransport dari akibat letusan gunung berapi dan memiliki
komposisi material-material vulkanik. Menurut William (1982)
batuan piroklastik adalah batuan volkanik yang bertekstur klastik yang
dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api,
dengan material asal yang berbeda, dimana material penyusun tersebut
terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi (rewarking)
oleh air atau es.
Pada
kenyataannya, batuan hasil letusan gunung api dapat berupa suatu hasil lelehan
yang merupakan lava yang telah dibahas dan diklasifikasikan ke dalam batuan
beku, serta dapat pula berupa produk ledakan atau eksplosif yang bersifat
fragmental dari semua bentuk cair, gas atau padat yang dikeluarkan dengan jalan
erupsi. Dengan kata lain, batuan piroklastik berasal dan berhubungan dengan
gunung api. Dari cara transport-nya batuan piroklastik pada dasarnya dibedakan
menjadi tiga yaitu :
1. Pyroclastic fall
adalah batuan piroklastik yang material penyusunnya tertransport melalui udara
(terbang). Sehingga dapat diasumsikan bahwa material penyusun batuan
piroklastik jenis ini adalah material yang ringan semisal material debu
vulkanik.
2. Pyroclastic surge
adalah batuan piroklastik yang material penyusunnya tertransport melalui
permukaan tanah tetapi terjadi proses spin
(menggelinding atau berputar) sehingga akibat proses spinini, material
penyusunnya cenderung membulat (rounded).
3. Pyroclastic flow adalah
batuan piroklastik yang material penyusunnya tertransport melalui permukaan
tanah dengan cara mengalir (flow). Biasanya antar fragmen dalam batuan
jenis ini membentuk ikatan terbuka, hampir tidak terjadi kontak antar fragmen.
Material-material penyusun batuan piroklastik tersebut hadir
dalam bentuk fragmen-fragmen (piroklas) dari letusan gunung api secara langsung.
Fragmen piroklastik berdasarkan ukuran butirnya oleh Fisher (1961) dan Schmid
(1981) dibedakan atas tiga, yaitu :
a.
Bom dan Blok, fragmen piroklastik
berukuran > 64 mm.
b. Lapilli, fragmen piroklastik berukuran
2 - 64 mm, dapat berupa juvenil, cognate, maupun accidentil.
c.
Ash, fragmen piroklastik berukuran 2 -
1/256 mm.
Dalam pendiskripsian batuan piroklastik, komposisi batuannya
berdasarkan proporsi ukuran butir penyusun batuan dibedakan atas :
a. Butiran, merupakan fragmen yang
berukuran relatif lebih kasar dapat berupa juvenil, cognate
maupun accidentil.
b. Matrik (massa dasar), merupakan fragmen
yang berukuran lebih halus dapat berupa juvenil, cognate maupun accidentil.
+ komentar + 1 komentar
Mantap, semangat