Home » » PERANGKAT LUNAK SIG

PERANGKAT LUNAK SIG

Written By Tasrif Landoala on Senin, 08 Juli 2013 | 10.33

Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer.
Di bawah ini ada beberapa contoh macam perangkat lunak, yaitu:
b.     Sistem operasi (operating system) misalnya Ubuntu.
c.    Perkakas pengembangan perangkat lunak (software development tool) seperti Kompilator untuk bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan.
d.   Pengendali perangkat keras (device driver) yaitu penghubung antara perangkat perangkat keras pembantu dan komputer adalah software yang banyak dipakai di swalayan dan juga sekolah, yaitu penggunaan barcode scanner pada aplikasi database lainnya.
e. Perangkat lunak menetap (firmware) seperti yang dipasang dalam jam tangan digital dan pengendali jarak jauh.
f.   Perangkat lunak bebas (free 'libre' software) dan Perangkat lunak sumber terbuka (open source software)
g.     Perangkat lunak gratis (freeware)
h.     Perangkat lunak uji coba (shareware / 'trialware)
i.       Perangkat lunak perusak (malware)
Ada beberapa macam perangkat lunak dalam SIG yaitu :

1.     ArcView
ArcView merupakan salah satu perangkat lunak Sistem Informasi geografi yang di keluarkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Intitute). ArcView dapat melakukan pertukaran data, operasi-operasi matematik, menampilkan informasi spasial maupun atribut secara bersamaan, membuat peta tematik, menyediakan bahasa pemograman (script) serta melakukan fungsi-fungsi khusus lainnya dengan bantuan extensions seperti spasial analyst dan image analyst (ESRI).
ArcView dalam operasinya menggunakan, membaca dan mengolah data dalam format Shapefile, selain itu ArcView jaga dapat memanggil data-data dengan format BSQ, BIL, BIP, JPEG, TIFF, BMP, GeoTIFF atau data grid yang berasal dari ARC/INFO serta banyak lagi data-data lainnya. Setiap data spasial yang dipanggil akan tampak sebagai sebuah Theme dan gabungan dari theme-theme ini akan tampil dalam sebuah view. ArcView mengorganisasikan komponen-komponen programnya (view, theme, table, chart, layout dan script) dalam sebuah project. Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView.
Salah satu kelebihan dari ArcView adalah kemampaunnya berhubungan dan berkerja dengan bantuan extensions. Extensions (dalam konteks perangkat lunak SIG ArcView) merupakan suatu perangkat lunak yang bersifat “plug-in” dan dapat diaktifkan ketika penggunanya memerlukan kemampuan fungsionalitas tambahan (Prahasta). Extensions bekerja atau berperan sebagai perangkat lunak yang dapat dibuat sendiri, telah ada atau dimasukkan (di-instal) ke dalam perangkat lunak ArcView untuk memperluas kemampuan-kemampuan kerja dari ArcView itu sendiri. Contoh-contoh extensions ini seperti Spasial Analyst, Edit Tools v3.1, Geoprocessing, JPGE (JFIF) Image Support, Legend Tool, Projection Utility Wizard, Register and Transform Tool dan XTools Extensions.
Kelemahan dari arcview antara lain :
a.    ArcGIS perlu spek hardware yang lebih tinggi. Dalam bahasa yang simple, ArcGIS lebih berat
b. ArcGIS secara default tidak support multi View dan multi layout. Ini sangat menyulitkan pembuatan peta masal seperti Peta kegiatan GNRHL
c.     Penggunaan ArcGIS akan efisien jika menggunakan beberapa software yang lain selain ArcMap yang dibuka bersama, misalnya ArcCatalog, Windows Explorer, dan Notepad
d. ArcGIS tidak 100% persen kompatible dengan ArcView 3x. Proses migrasi akan sangat revolusioner, seperti migrasi dari MS Word 2003 ke MS Word 2007.
e. Tool ArcView tidak memiliki counterpart di ArcGIS. Pengguna ArcView 3x yang sudah dimanjakan oleh XTools, ET36, dan X-ArcInfo Extension akan kebingunan mencari fungsi-fungsi yang sangat sering dipakai di ArcView. Di ArcGIS terdapat Xtool dan ET tetapi berbayar.

ArcView mengorganisasikan project beserta tools yang tersedia kedalam bentuk sistem windows, menu, button, dan icon. Setiap tipe dokumen (view, table,chart, layout, dan script) ArcView memiliki tampilan yang berbeda. Struktur tampilan pada ArcView terdiri dari :
a. Project adalah suatu unit organisasi tertinggi di dalam ArcView GIS. Sebuah project berisi pointers yang merujuk pada lokasi fisik (direktori dalam disk) di manadokumen-dokumen tersebut disimpan.
b.       Theme adalah suatu bangunan dasar system ArcView.
c.       View merupakan sebuah peta interaktif yang dapat digunakan untuk menampilkan, memeriksa, memilih dan menganalisa data grafis.
d.       Table digunakan untuk menampilkan informasi tentang fature yang ada di dalam suatu view.
e.        Chart merupakan sebuah grafik yang menyajikan data tabular.
f.        Layout digunakan untuk mengintegrasikan dokumen (view, table, chart) dengan elemen-elemen grafik yang lain di dalam suatu window tunggal guna membuat peta yang akan dicetak.
g.   Script merupakan sebuah bahasa pemrograman dari Arcview yang ditulis ke dalam bahasa Avenue.

2.        ArcGIS
Arcgis explorer adalah layanan sejenis google earth yang di tujukan sebagai viewer data spasial. Membuat peta (project) dengan arcgis mungkin cukup menyenangkan dan mudah.
Kelemahan ArcGIS adalah :
a.      ArcGIS lebih disupport oleh ESRI.
b. ArcGIS lebih disupport oleh ESRI.ArcView 3x adalah produk lawas yang tanggal kadaluwarsanya tinggal menunggu waktu.
c.       ArcView lebih mudah crash dibandingkan ArcGIS
d.     ArcGIS lebih kompatible dengan VISTA dibandingkan dengan ArcView (meskipun saya bukan pengguna Vista)
e.    ArcGIS lebih mendukung banyak tipe file dibandingkan dengan ArcGIS, baik itu tipe file spasial ataupun file attribut.
f.   ArcGIS memiliki tingkat kustomisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan ArcView. Kesan pertama user akan menemukan sebaliknya bahwa ArcGIS sangat susah di”utak-atik” padahal sesungguhnya di dalam ArcGIS lebih mudah.
g.  Support Geodatabase. Ini sangat penting jika arah pengembangan GIS adalah menggunakan geodatabase, tidak cuma shapefile yang konvensional.
h.       Labelling yang lebih smart.
i.        Non-Graphical Grid.
j.        Compatible dengan banyak bahasa pemrograman.

3.        Map server
MapServer adalah applikasi Open Source yang memungkinkan sebuah data peta diakses melalui web. Teknologi ini pertama kali dikembangkan oleh Universitas Minesotta Amerika Serikat. Hadirnya MapServer menjadikan pekerjaan membuat Peta Digital menjadi lebih mudah dan interaktif. Interaktif peta disini diartikan bahwa pengguna dapat dengan mudah melihat dan mengubah tampilan peta seperti zoom, rotate, dan menampilkan informasi (seperti menampilkan info jalan) dan analisis( seperti menentukan rute perjalanan) pada permukaan geografi.
Map Server bekerja secara berdampingan dengan applikasi web server. Web Server menerima request peta melalui MapServer. MapServer mengenerate request terhadap peta dan mengirimkannya ke web server seperti pada gambar berikut:
Fungsi utama dari MapServer adalah melakukan pembacaan data dari banyak sumber dan menempatkannya kedalam layer-layer secara bersamaan menjadi file graphic. Salah satu layernya bisa saja berupa gambar satelit. Setiap layer saling overlay satu dengan lainnya dan ditampilkan kedalam web browser. Mapserver menghasilkan keluaran berupa file graphic berdasarkan masukan yang diberikan oleh user. Komponen kuncinya adalah MapServer executable yang terdiri dari CGI program, file peta, sumber data dan output gambar. Perangkat lunak lain dalam SIG yaitu Arc Info, Map Info, dan Map publisher
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Kuliah Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger