Home » » PETA

PETA

Written By Tasrif Landoala on Minggu, 28 Juli 2013 | 21.05

Pengetahuan Peta
Pada pembahasan tentang pengetahuan geografi telah disinggung bahwa alat bantu utama ilmu geografi adalah peta selain foto udara dan citra satelit sebagai hasil teknologi modern. Melalui peta, seseorang akan dapat mengamati kenampakan permukaan bumi secara lebih luas dari batas pandang manusia. Banyak para ahli kartografi memberikan pendapat secara sederhana tentang pengertian peta, yaitu gambaran konvensional dari permukaan bumi yang dilukiskan dengan skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar jika dilihat dari atas. Pengertian tersebut mengandung arti yang luas sekali sebab permukaan bumi memiliki bentuk yang bermacam-macam.

Jika kita membicarakan permukaan bumi, berarti kita membicarakan segala bentuk kenampakan yang ada di permukaan bumi, baik berupa gunung, pegunungan, bukit, sungi, laut, selat, danau, kota, jalan, dan sebagainya. Untuk mempermudah penggambaran kenampakan tersebut tentunya dibutuhkan Bentuk-bentuk kenampakan bumi juga mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Bentuk yang luas perlu digambar secara luas, sedangkan bentuk yang sempit digambar secara sempit. Dengan demikian, dibutuhkan adanya skala. Demikian juga penggambaran pada bidang datar, berarti kita harus mengenal macammacam proyeksi peta. Berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam mempelajari peta kita tidak boleh meninggalkan simbol, skala, dan proyeksi agar kita memiliki kemudahan dalam membaca dan menafsirkan peta.

Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
1.    Fungsi Peta
Fungsi atau kegunaan peta adalah sebagai berikut.
a.       Menunjukkan lokasi permukaan bumi.
b.      Menentukan arah dan jarak berbagai tempat.
c.  Memperlihatkan bentuk -bentuk permukaan bumi atau kenampakan geografi, misalnya lautan, daratan, dan gunung sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta.
d.      Mengumpulkan dan menyeleksi data-data atau keterangan dari suatu daerah yang
akan disajikan pada peta dengan bentuk simbol yang konvensional.
2.    Tujuan Pembuatan Peta
Tujuan pembuatan peta adalah sebagai berikut.
a.       Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi.
b.      Menganalisis data spasial seperti perhitungan volum.
c.       Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman.
d.      Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun budaya.

Jenis-Jenis Peta
1.    Jenis Peta Berdasarkan Skalanya
a.       Peta skala besar berskala antara 1 : 5.000 s.d 1 : 250.000
b.      Peta skala sedang berskala antara 1 : 250.000 s.d 1 : 500.000
c.       Peta skala kecil berskala antara 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000
d.      Peta kadaster berskala antara 1 : 100 s.d 1 : 5.000
e.       Peta geografi berskala 1 : 1.000.000 atau lebih
2.    Jenis Peta Berdasarkan Isinya
Peta Umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang terdapat pada suatu daerah yang dipetakan. Contohnya sebagai berikut.
a.       Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk (relief) permukaan bumi.
b.     Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil, misalnya peta dunia dan atlas.
Peta Khusus
Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan suatu aspek atau kenampakan tertentu di permukaan bumi. Contohnya sebagai berikut :
a.       Peta curah hujan
b.      Peta iklim
c.       Peta tata guna lahan
d.      Peta pariwisata
e.       Peta jalur penerbangan
f.       Peta geologi
g.       Peta sejarah
h.      Peta industry
i.        Peta penduduk
3.    Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya
Peta stasioner
Peta stasioner adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang tetap atau relatif stabil. Contohnya sebagai berikut.
a.       Peta geologi
b.      Peta kontur
c.       Peta laut menurut kedalamannya
d.      Peta topografi
e.       Peta jalur pegunungan
Peta dinamis
Peta dinamis adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang bersifat dinamis atau berubah-ubah. Contohnya sebagai berikut. :
-  Peta kepadatan penduduk
-  Peta jaringan transportasi
-  Peta jaringan irigasi
-  Peta jaringan telepon
4.    Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya
Peta timbul
Peta timbul adalah peta yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya, misalnya peta relief.
Peta dasar (peta biasa)
Peta dasar adalah peta yang menggambarkan keadaan suatu wilayah yang belum diberi data, misalnya peta dasar Indonesia atau peta dasar Pulau Jawa. Dengan adanya peta dasar tersebut kita dapat membuat berbagai jenis peta yang kita inginkan.
Peta digital
Peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada pita magnetik, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer, misalnya peta yang digambarkan melalui layar televisi atau layar komputer.

Komposisi Peta
Komposisi peta meliputi hal-hal berikut ini.
a.    Judul peta mencerminkan isi dan tipe (jenis data) yang dituangkan pada peta.
b.    Skala peta, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sebenarnya di permukaan bmi.
c.    Mata angin sebagai penunjuk arah atau orentasi peta.
d.   Legenda berguna untuk memberikan keterangan tentang simbol-simbol yang ada dalam peta agar lebih mudah dipahami.
e. Sumber peta dan tahun pembuatan peta berkaitan dengan data-data yang disajikan agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
f.    Garis astronomi, yaitu garis lintang dan garis bujur untuk menentukan letak atau lokasi pada peta.
g.   Penulisan atau lettering misalnya nama perairan ditulis miring dan nama tempat lain ditulis tegak.
h.  Inset peta, pada umumnya berskala kecil dan berfungsi sebagai petunjuk lokasi. Misalnya ada daerah-daerah yang dipetakan belum banyak dikenal umum, maka peta yang demikian ini memerlukan inset. Yang dijadikan inset biasanya daerah di sekitarnya yang lebih luas dan sudah dikenal umum. Contohnya peta objek wisata Parangtritis, pada daerah tersebut diperlukan inset Peta Propinsi DIY. Skala untuk inset Peta Propinsi DIY lebih kecil daripada skala peta objek wisata Parangtritis. Manfaat inset antara lain adalah:
- memperjelas peta yang digambarkan
- sebagai penyambung daerah yang tergambar karena tidak muat pada satu lembar.
i. Indeks peta, perlu diketahui untuk menentukan lokasi daerah yang tergambar terhadap daerah sekitarnya. Khusus untuk peta-peta seri atau peta yang bersambung, indeks peta sangat diperlukan.
j. Garis tepi, yaitu garis yang membatasi wilayah tergambar pada peta.

Skala Peta
Salah satu hal yang penting pada setiap peta adalah skala. Secara definitif skala peta merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan atau pada objeknya sendiri. Jarak di lapangan yang dimaksudkan adalah jarak horizontalnya. Berikut ini adalah ga mbar yang menunjukkan jarak miring dan jarak horizontal. Pada gambar tersebut A - B adalah jarak miring di lapangan, sedangkan A - B1 adalah jarak horizontalnya. Jadi, apabila suatu peta berskala 1 : 100 berarti jarak A - B1 pada peta sama dengan 100 x jarak A - B1 di lapangan.

Macam-Macam Skala Peta
Skala pada peta dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk diantaranya adalah skala inci per ml, skala angka (skala numerik), dan skala garis (skala grafik).
a.    Skala inci per mil
Skala ini disebut juga skala inci dibanding mil atau dalam bahasa Inggrisnya disebut inch mile scale. Misalnya, skala peta yang dinyatakan dalam 1 inch to 5 miles, artinya bahwa jarak satu inci pada peta menggambarkan jarak sesungguhnya di lapangan sejauh 5 mil (1 mil = 63.360 inci).
b.   Skala angka (skala numerik)
Skala angka atau numerik dapat pula disebut skala pecahan, yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan, misalnya 1 : 5.000 atau 1 : 10.000, dan sebagainya. Jadi, kalau suatu peta 1 : 1.000 berarti bahwa satu satuan panjang pada peta menggambarkan jarak sesungguhnya di lapangan 1.000 kali satuan panjang di peta. Kalau satuan panjang itu dalam ukuran cm maka 1 cm pada peta menggambarkan 1.000 cm di lapangan.
c.    Skala garis (skala grafik)
Skala garis atau grafik disebut juga skala batang. Salah satu contoh skala garis terlihat seperti di bawah ini. Skala ini dinyatakan dalam suatu garis lurus yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama panjang dan pada garis tersebut dicantumkan ukuran jarak sesungguhnya di lapangan, misalnya dinyatakan dalam meter, kilometer, dan dapat pula dalam ukuran feet atau mile. Pada contoh skala garis di atas jarak 0-1 = 1-2 = 2-3 = 3-4 = 4-5 cm sehingga panjang garis 5 cm di peta menggambarkan jarak sesungguhnya di lapangan sejauh 5 km.
 


Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Kuliah Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger