Home » , » TSUNAMI

TSUNAMI

Written By Tasrif Landoala on Minggu, 25 Agustus 2013 | 07.48



Tsunami adalah gelombang pasang yang dapat terjadi apabila pusat gempa berada di bawah dasar laut. Gelombang ini mempunyai “panjang gelombang” yang panjang (dalam orde beberapa ratus meter - beberapa kilometer) dengan “amplitudo” atau “tinggi gelombang” yang besar (dapat mencapai puluhan meter). Kejadian tsunami dapat memakan waktu beberapa menit sampai 1 jam. Kerusakan akibat tsunami bisa saja lebih besar dibanding akibat langsung dari getaran gempanya sendiri.
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang “tsu” yang berarti gelombang dan “nami” pelabuhan. Secara bebas, tsunami diartikan sebagai gelombang laut yang melanda pelabuhan. Tsunami dapat terjadi oleh gangguan bawah laut yang disebabkan oleh gempa bumi, letusan gunung api, longsor, atau meteor yang jatuh ke bumi. Namun umumnya tsunami terjadi akibat gempa bumi bawah laut. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Terjadilah aliran energi air laut, yang seketika sampai di pantai menjadi gelomabang besar yang di sebut tsunami
Kecepatan gerakan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi. Kecepatan bisa mencapai ribuan kilometer, bila tsunami mencapai pantai, kecepatan 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya Di tengah laut tinggi gelombangtsunami paling besar sekitar lima meter, maka saat mencapai pantai tinggigelombangnya bisa mencapai pulujan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencpai pantai tsunami akan merayap masuk dratan jauh dari garis pantai dengan jankauan lima ratus meter dari garis pantai.
Tsunami bisa timbul jika pergeseran lempeng-lempeng di dasar laut yang menimbulkan gempa tektonik terjadi secara vertikal. Artinya, salah satu dari lempeng tersebut, atau sebagiannya, bergeser dengan tiba-tiba ke arah bawah. Dengan demikian, massa air laut di atasnya akan bergerak secara tiba-tiba pula ke arah bawah. Massa air laut ini saling berbenturan dan kemudian terpantul ke segala arah dan timbullah tsunami. Itulah sebabnya, peristiwa tsunami (jika penyebabnya adalah gempa tektonik), selalu didahului dengan surutnya air laut di sekitar pantai. Apakah gelombang ini mencapai daratan, sangat tergantung pada dimensi dan karakteristik pergeseran lempeng tersebut.

Syarat terjadinya tsunami
a.    Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
b.    Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
c.    Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
d.   Biasanya terjadi di pantai terbuka dan landai serta berbentuk teluk

Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkn korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.

Tanda-tanda tsunami
a.    Bencana tsunami diawali oleh gempa bawah laut, biasanya terasa di wilayah pantai
b.  Setelah gempa terjadi maka air laut surut sanagat renda secara tiba-tiba, seolah-olah tersedot ke dasar laut
c.    Tercium bau garam yang tidak seperti biasanya dari pantai

Jika kita menghadapi tanda-tanda tersebut, beri tahulah orang-orang untuk bergerak ke tempat yang lebih tinggi. Sebelum tsunami terjadi, ketahuilah jalur menuju tempat yang aman, semisal dataran yang lebih tinggi.

Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Kuliah Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger