Menurut
Van Bemmelen, secara fisiografis Pulau Jawa dapat dibagi ke
dalam 7 kondisi geomorfik berikut :
dalam 7 kondisi geomorfik berikut :
1.
Vulkan-vulkan berusia kuarter (Volcanoes-volcanoes)
2. Dataran
Alluvial Jawa Utara (Alluvial plains
nothern Java)
3. Antiklinorium
Rembang – Madura (Rembang – Madura
Anticlinorium)
4. Antiklinorium
Bogor, Serayu Utara dan Antiklinorium Kendeng (Bogor, North–Serayu, and Kendeng
– Anticlinorium)
5. Dome dan
Igir di Zona Depresi Sentral (Dome and
ridges in the central
depretion zone)
depretion zone)
6. Zona
Depresi Sentral Jawa dan Zone Randublatung (Central
depression zone of
java, and Randublatung zona)
java, and Randublatung zona)
7. Pegunungan
Selatan (Southern Mountains)
Kondisi fisiografis Jawa,
dari Selatan ke Utara dapat diuraikan sebagai
berikut :
berikut :
1.
Pengunungan Selatan (Southern Mountains)
Pegunungan
selatan sebagai hasil pelipatan pada Maosen dan berlanjut kearah Timur yaitu ke
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (Umbgrove,1949). Pegunungan selatan
Jawa merupakan pegunungan kapur dengan gejala karet dan dibeberapa tempat
bagian bawah dari formasi kapur ini didasari oleh endapan vulkanik andesit tua
seperti dapat dilihat di Batur Angung (Formasi Nglanggran) dan di Merawan.
Pegunungan Selatan Jawa memanjang arah Barat-Timur yang dimulai dari bagian
Timur Teluk Tjiletuh di Jawa Barat sampai ke bagian Barat Segara Anakan. Dari
Segara Anakan sampai ke Parangtritis, Zona Selatan (Pegunungan Selatan)
mengalami penenggelaman dengan sisa-sisa dibeberapa tempat yang masih berada di
beberapa di atas permukaan air laut yaitu di Pulau Nusakambangan dan
Karangbolong. Pada bagian yang mengalami penenggelaman ini untuk Jawa Tengah
terisi oleh endapan-endapan yang berasal dari pengunungan Serayu Selatan.Di
bagian Jawa Timur, pegunungan ini dimulai dari parangtritis sampai ke
Blambangan. Nusa Barung adalah bagian pegunungan Selatan yang berada diatas
permukaan laut, sedangkan di Utara Nusa Barung yaitu dari Pasisiran sampai ke
Puger pegunungan Selatan tertutup oleh endapan yang berasal dari Komplek Ijang.
2. Dome dan
Igir-igir di Zona Depresi Sentral (Dome
and ridges in the central
Depression Zone)
Depression Zone)
Daerah
ini berupa pegunungan. Di Jawa Barat adalah pegunungan Bajah yang memanjang
dari Ujung Kulon sampai di Selatan Sukabumi. Bagian tepi Selatan Pegunungan
Bajah ini menyentuh Laut. Di Jawa Tengah, berupa pegunungan Serayu Selatan yang
memanjang dari Majenang sampai ke pegunungan Kulonprogo.
3. Zone
Depresi Jawa Bagian Tengah
Di Jawa
Barat zona ini diduduki oleh vulkan-vulkan dalam posisi melingkar (G.Patuhi, G.
Tilu, G. Malabar, G. Mandalawangi, G. Talangabodas, G. Bukittunggal, G.
Burangrang dan G. Tangkuban Perahu). Di Jawa Tengah vulkan-vulkannya posisi yang
lurus mengarah Barat Timur. Sedangkan untuk daerah Jawa Timur di duduki oleh
deretan kompleks vulkan seperti kompleks Lamongan, Kompleks Tengger-Semere,
Komplek Ijang dan Komplek Ijen. Kalau dilihat secara keseluruhan maka deretan
vulkan ini mengarah Barat-Timur dengan posisi agak ke Selatan apabila
dibandingkan dengan deretan di bagian Baratnya (Jawa Tengah). Pada batas Jawa
Tengah dan Jawa Timur terdapat vulkan yang mengarah Utara – Selatan yaitu
vulkan Merapi dan Merbabu. Vulkan-vulkan ini tumbuh pada pertemuan sesaran
antar Zone Ngawi-Kendeng Rodge dengan sesaran perbatasan Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
Di Jawa
Barat Zona Bogor ini di antaranya diduduki oleh Tambakan Ridges. Sedangkan
untuk Jawa Tengah antiklinorium ini berupa pegunungan Serayu Utara yang
membentang dari sebelah Utara Bumiayu sampai ke Barat Ambarawa. Di Jawa Timur
adalah pegunungunan Kendeng yang membentangi dari sebelah Timur Ambarawa sampai
ke sebelah Barat Wonokromo.
4. Daratan
Alluvial Jawa Utara (Alluvial Palin of
Northern Java)
Tidak
semua pantai Utara Jawa berupa dataran Alluvial, di Jawa Barat dataran Alluvial
ini (Dataran pantai Jakarta) membentang dari sekitar Teluk Bantam sampai ke
Cirebon. Sedangkan untuk Jawa Tengah relatif lebih sempit dibanding dengan
dataran Alluvial Jawa Barat bagian Utara. Dataran alluvial di Jawa Tengah
membentang dari Timur Cirebon sampai ke Pekalongan. Kemudian dimulai lagi dari
sekitar Kendal sampai Semarang dan dari Semarang dataran alluvial ini melebar
sampai di daerah sekitar Gunung Muria. Di Jawa Timur Bagian Utara tidak diduduki
oleh dataran alluvial melainkan oleh perbukitan yang memanjang dari Barat
Purwodadi sampai ke Utara Gresik (Antiklinorium Rembang). Antiklinorium ini
berlanjut ke Madura, yang terpisahkan oleh Selat Madura. Di Jawa Timur Dataran
Alluvial yang relatif agak luas terdapat segitiga Jombang - Wonokromo – Bangil
dan diantaranya Bojonegoro – Surabaya berbentuk memanjang.