Home » » Batuan Piroklastik

Batuan Piroklastik

Written By Tasrif Landoala on Senin, 11 November 2013 | 10.35



Piroklastik berasal dari bahasa Yunani, pyro yang berarti api (fire) dan clastic yang berarti hancuran (broken). Piroklastik (pyroclastics) adalah batuan yang tertransport dari akibat letusan gunung berapi dan memiliki komposisi material-material vulkanik. Menurut William (1982) batuan piroklastik adalah batuan volkanik yang bertekstur klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api, dengan material asal yang berbeda, dimana material penyusun tersebut terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi (rewarking) oleh air atau es.


Pada kenyataannya, batuan hasil letusan gunung api dapat berupa suatu hasil lelehan yang merupakan lava yang telah dibahas dan diklasifikasikan ke dalam batuan beku, serta dapat pula berupa produk ledakan atau eksplosif yang bersifat fragmental dari semua bentuk cair, gas atau padat yang dikeluarkan dengan jalan erupsi. Dengan kata lain, batuan piroklastik berasal dan berhubungan dengan gunung api. Dari cara transport-nya batuan piroklastik pada dasarnya dibedakan menjadi tiga yaitu :
1.  Pyroclastic fall adalah batuan piroklastik yang material penyusunnya tertransport melalui udara (terbang). Sehingga dapat diasumsikan bahwa material penyusun batuan piroklastik jenis ini adalah material yang ringan semisal material debu vulkanik.
2. Pyroclastic surge adalah batuan piroklastik yang material penyusunnya tertransport melalui permukaan tanah tetapi terjadi proses spin (menggelinding atau berputar) sehingga akibat proses spinini, material penyusunnya cenderung membulat (rounded).
3. Pyroclastic flow adalah batuan piroklastik yang material penyusunnya tertransport melalui permukaan tanah dengan cara mengalir (flow). Biasanya antar fragmen dalam batuan jenis ini membentuk ikatan terbuka, hampir tidak terjadi kontak antar fragmen.

Material-material penyusun batuan piroklastik tersebut hadir dalam bentuk fragmen-fragmen (piroklas) dari letusan gunung api secara langsung. Fragmen piroklastik berdasarkan ukuran butirnya oleh Fisher (1961) dan Schmid (1981) dibedakan atas tiga, yaitu :
a.    Bom dan Blok, fragmen piroklastik berukuran > 64 mm.
b. Lapilli, fragmen piroklastik berukuran 2 - 64 mm, dapat berupa juvenil, cognate, maupun accidentil.
c.    Ash, fragmen piroklastik berukuran 2 - 1/256 mm.

Dalam pendiskripsian batuan piroklastik, komposisi batuannya berdasarkan proporsi ukuran butir penyusun batuan dibedakan atas :
a. Butiran, merupakan fragmen yang berukuran relatif lebih kasar dapat berupa juvenil, cognate maupun accidentil.
b. Matrik (massa dasar), merupakan fragmen yang berukuran lebih halus dapat berupa juvenil, cognate maupun accidentil.
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

21 Maret 2021 pukul 01.40

Mantap, semangat

Posting Komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Kuliah Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger