Pendekatan terpadu (integrated) merupakan jalan tengah
antara pendekatan sentralisasi yang menekankan pertumbuhan di wilayah pusat
kota (kota utama) dan desentralisasi yang menekankan pada penyebaran investasi
pada wilayah belakang (perdesaan).
Pendekatan ini bertujuan untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi disertai pemerataan yang dilaksanakan berdasarkan
pertumbuhan berimbang. Argumen mengenai pendekatan terpadu dalam lingkup
spasial dikemukakan oleh Rondinelli untuk mencari alternatif strategi
pendekatan pengembangan dengan tujuan menyebarkan dan mendorong pertumbuhan
wilayah belakang dan membawa wilayah tersebut untuk ikut berpartisipasi secara
efektif dalam proses pembangunan (Rondinelli, 1985).
Dalam kaitannya dengan upaya
pengembangan wilayah secara merata ini, ia mengemukakan pendapatnya sebagai
berikut:
a. Strategi harus diarahkan untuk
mengintegrasikan seluruh sistem ekonomi dengan memberikan akses seluas-luasnya
bagi pertumbuhan perkonomian wilayah. Tujuannya agar secara langsung dapat
meningkatkan produktifitasnya, memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan
pendapatan sebagian besar penduduk wilayah belakang.
b. Investasi yang cenderung dipusatkan di
kota utama harus didesentralisasikan ke wilayah-wilayah yang mampu berfungsi
sebagai pusat-pusat fasilitas pelayanan, pemasaran, distribusi dan transformasi
bagi penduduk sekitarnya. Ini dimaksusdkan agar wilayah perdesaan memiliki
akses seluas-luasnya bagi usaha pengembangannya. Dengan demikian wilayah
perkotaan dan perdesaan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang terintegrasi,
c.
Dalam kerangka tata ruang regional,
permukiman ditempatkan dalam suatu sistem yang secara fungsional saling
berkaitan dan terintegrasi. Sistem tersebut pada prinsipnya merupakan sistem
pusat-pusat pelayanan yang disusun secara hierarkhis berdasarkan karakteristik fungsi
dan peranan permukimannya. Fungsi dan peran permukimannya ditentukan
berdasarkan kegiatan pelayanan dan lingkup pelayanannya.