Data wilayah dapat
dibedakan berdasarkan macam atau
jenisnya, sebagai berikut:
1. Menurut sifat data, dapat dibedakan menjadi:
data kuantitatif (yaitu: data yang berbentuk angka-angka/nominal tertentu) dan
data kualitatif (yaitu: data yang tidak berbentuk angka-angka/nominal tertentu);
2. Menurut sumber data, dapat dibedakan menjadi:
data internal (yaitu: data yang bersumber dari dalam suatu organisasi tertentu
yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut) dan data eksternal (yaitu: data
yang bersumber dari luar suatu organisasi tertentu, yang menggambarkan
faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi kinerja organisasi tersebut);
3. Menurut cara memperoleh data, dapat dibedakan
menjadi: data primer (primary
data) yaitu data yang
dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi langsung langsung dari
obyeknya, dan data sekunder (secondary
data) yaitu data yang diperoleh
dalam bentuk yang sudah jadi berupa hasil publikasi, data mentah dikumpulkan
oleh pihak lain yang berkompeten (misalnya: data BPS, data Keuangan, dan
sebagainya); dan
4. Menurut waktu pengumpulannya, dapat dibedakan
menjadi: data cross
section yaitu data yang
dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at
a point of time), untuk
menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tertentu. Analisis yang
didasarkan atas data ini disebut analisis cross section,
bersifat statis karena tidak memperhitungkan perubahan yang mungkin terjadi
akibat perubahan waktu, dan data berkala (time
series data) yaitu data
yang dikumpulkan dari waktu ke waktu guna melihat perkembangan suatu
kejadian/kegiatan selama periode waktu tertentu. Data berkala apabila
digambarkan/dibuat grafiknya akan menunjukkan suatu fluktuasi/gerakan naik turun
yang dapat ditarik kecenderungan/trend-nya dan dapat dipergunakan untuk prediksi ke
depan.
Sumber: Perencanaan Pengembangan Wilayah (Aziz
Budianta, dkk., 2011)