Selasa, 22 Oktober 2013

Perkembangan Perencanaan Wilayah di Indonesia



Perkembangan umum tersebut juga berkaitan dengan perencanaan wilayah yang terjadi di Indonesia. Masih adanya keterbatasan materi-materi penelitian tentang perkembangan wilayah di Indonesia, maka dalam kaitannya dengan sejarah perencanaan wilayah di Indonesia dapat ditelusuri dari masa-masa yang sedikit terbatas. Oleh karena itu perkembangan tersebut hanya dapat ditunjukkan dengan membagi 6 (enam) masa, yaitu: masa Pra Kolonial (Pra VOC), masa VOC, masa Awal Abad XX, masa Perang Dunia II dan Perang Kemerdekaan, masa Awal Kedaulatan (dekade tahun 1950-an dan 1960-an), masa dekade tahun 1970-an, dan masa sejak tahun 1980-an sampai dengan saat ini.
Pada setiap masa tersebut juga memiliki perbedaan-perbedaan yang sangat jelas tentang permasalahan wilayah dan kehidupan budaya manusia di dalamnya. Tingkat kompleksitasnya berkembang semakin beragam dari masalah-masalah yang pada tingkat kelompok kekuasaan pemerintah kecil dan sistem penguasa dan wilayah yang dikuasai, hingga tingkat masalah yang sangat kompleks. Permasalahan tersebut antara lain urbanisasi fisik maupun demografis semakin meningkat, perkembangan wilayah perkotaan dan perdesaan, keterbukaan investasi dalam pembangunan permukiman, serta dampak globalisasi dan krisis ekonomi di setiap wilayah kota dan desa. Pemecahan dinamika kompleksitas masalah yang semakin meningkat, penggunaan pendekatan dalam perencaan pun berkembang. Pada awalnya digunakan pendekatan yang bersifat sederhana (tradisionil dan spiritual) (misalnya: Hasta Kosala Kosali (Bali) dan mendasarkan pada Bental Jemur (Jawa)), berkembang hingga penggunaan pendekatan yang lebih menekankan pada pembangunan berwawasan lingkungan (sustainable development), pendekatan keruangan, pendekatan kemitraan antara pemerintah dengan swasta dan masyarakat, hingga pendekatan regional.

Sumber: Perencanaan Pengembangan Wilayah (Aziz Budianta, dkk., 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar