Era informasi ditandai dengan
pemanfaatan teknologi komputer, teknologi komunikasi dan teknologi proses
secara terintegrasi, untuk mewujudkan masyarakat yang semakin nyaman dan
sejahtera. PTD dapat didefenisikan sebagai penciptaan dan pengisian sistem
informasi tanah dengan menggunakan metode-metode observasi lapangan dan
laboratorium yang digabungkan dengan pengolahan data secara spatial ataupun
non-spatial. Metode PTD menggunakan variabel-variabel pembentuk tanah yang
dapat diperoleh secara digital (misalnya remote sensing, digital elevation
model, peta-peta tanah) untuk mengoptimasi survai tanah di lapangan. Tujuan PTD
adalah menggunakan variabel-variabel pembentuk tanah untuk menprediksi sifat
dan ciri tanah keseluruhan area survai dalam Sistem Informasi Geografis. Dengan
kata lain PTD adalah proses kartografi tanah secara digital.
Namun PTD bukan berarti
mentransformasikan peta-peta tanah konvensional menjadi digital. Proses PTD
menggunakan informasi-informasi dari survei tanah lapangan digabungkan dengan
informasi tanah secara digital, seperti citra (image) remote sensing dan
digital elevation model. Dibandingkan dengan peta tanah konvensional, di mana
batas-batas tanah digambar secara manual berdasarkan pengalaman surveyor yang
subyektif. Namun dalam PTD teknik-teknik otomatis dalam Sistem Informasi
Geografis digunakan untuk memproses informasi-informasi tanah dengan
lingkungannya.
1. Data spasial
Data spasial adalah data yang
memiliki referensi ruang kebumian (georeference) di mana berbagai data atribut
terletak dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini data spasial menjadi media
penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang
berkelanjutan pada cakupan wilayah nasional, regional maupun lokal. Pemanfaatan
data spasial semakin meningkat setelah adanya teknologi pemetaan digital dan
pemanfaatannya pada Sistem Informasi Geografis (SIG). Informasi spasial adalah
salah satu informasi yang harus ada dan menjadi tulang punggung keberhasilan
perencanaan pembangunan masyarakat di atas. Penuangan informasi spasial dalam
bentuk peta digital sangat dihajatkan dikarenakan hal-hal berikut:
1.
Fleksibilitas
penggunaannya untuk berbagai kepentingan sektoral pembangunan.
2.
Semakin
meluasnya penggunaan komputer personal dengan berbagai fasilitas untuk
penampilan data grafis.
3.
Semakin
meluasnya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis peta digital.
SIG semakin diharapkan kontribusinya dalam membantu pengambilan keputusan pada
kebijakan yang terkait dengan penataan dan pemanfaatan ruang.
2. Spesifikasi peta digital
Peta digital yang dapat diandalkan
adalah yang memiliki data terintegrasi secara nasional bahkan internasional,
cepat proses produksinya, akurat datanya serta terjamin proses pemutakhirannya.
3. Antisipasi
Pemetaan digital mencoba menerapkan
teknologi mutakhir di bidang pemetaan yang seoptimal mungkin memanfaatkan
teknologi digital. Dibandingkan dengan proses pemetaan sebelumnya, pada
pemetaan digital terjadi reduksi tahapan proses produksi pemetaan dan reduksi
waktu produksi yang berarti. Pemetaan digital menawarkan teknologi pemetaan
yang menjamin kecepatan dan ketepatan produksi peta.
4. Yang unik pada pemetaan digital
Pemotretan foto udara dikombinasikan
dengan teknologi penentuan posisi GPS Kinematis. Ini mereduksi kebutuhan titik
kontrol lapangan yang memakan waktu lama dalam pengadaan dan sangat merepotkan dalam
pemeliharaannya. Kebutuhan titik kontrol lapangan dipenuhi dengan pengukuran
Differential GPS. Ini menjamin integrasi data dengan kerangka spasial nasional
bahkan internasional. Kompilasi data fotogrametris stereo plotting dilakukan
dengan pengkodean unsur yang konsisten. Artinya sejak proses ini basis data
inisial telah tersusun. Kontur dihitung dengan pengukuran data ketinggian pada
grid beraturan ditambah pada unsur-unsur penting, seperti jalan dan sungai.
Penambahan data hasil proses cek lapangan, pemisahan warna cetak sampai
pembuatan desain kartografis dilakukan hampir seluruhnya secara digital.
5. Produk
a. Titik
Kontrol GPS, sangat bermanfaat untuk pengikatan pemetaan sektoral kepada
kerangka spasial nasional.
b. Cek
plot geografis, pada prinsipnya sudah dapat dimanfaatkan untuk aplikasi SIG
sebagai masukan data dasar, atau dapat dimanfaatkan untuk pembuatan peta-peta
khusus, misalnya peta jaringan jalan.
c.Peta
digital, didistribusikan dalam media CD-ROM sangat membantu dalam mempercepat
pengadaan data spasial dasar, siap digunakan oleh berbagai kepentingan pemetaan
sektoral, sebagai pondasi pembuatan peta-peta tematik. Akan disediakan juga
produk peta dalam bentuk cetak.