Home » » Perairan Darat

Perairan Darat

Written By Tasrif Landoala on Selasa, 03 September 2013 | 05.53



A.  Sungai
Sungai adalah bagian dari muka bumi yang rendah atau miring berupa alur tempat air tawar mengalir, baik ke laut maupun ke sungai induknya.
1.    Jenis -jenis Sungai
a.    Berdasarkan Sumber Airnya
·  Sungai hujan adalah sungai yang airnya bersumber dari curah hujan atau mata air. Contohnya sungai-sungai yang terdapat di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
·      Sungai gletser adalah sungai yang airnya bersumber dari pencairan es atau gletser.
·      Sungai campuran adalah sungai yang airnya bersumber dari pencairan es dan curah hujan atau mata air. Contohnya Sungai Digul dan Sungai Memberamo.

b.    Berdasarkan Debit Air atau Keadaan Airnya
·    Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap besar sepanjang tahun. Contohnya Sungai Kapuas, Sungai Mahakam, Sungai Batanghari, Sungai Musi, Sungai Indragiri, dan Sungai Barito.
·   Sungai periodik adalah sungai yang pada musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit. Contohnya Sungai Brantas, Sungai Bengawan Solo dan Sungai Opak.
·  Sungai episodik adalah sungai yang pada musim kemarau airnya menjadi kering, sedangkan pada musim hujan airnya banyak (Sungai Intern Mitten). Contohnya Loku Kalada di Pulau Sumba (loku = sungai).
·      Sungai ephemeral adalah sungai yang airnya hanya terdapat pada waktu musim hujan.

c.    Berdasarkan Asal Kejadian atau Genesanya
·     Sungai konsekuen (consequent valley) adalah sungai yang mengalir mengikuti arah lereng awal (initial slope).
·  Sungai subsekuen (subsequent valley atau strike valley) adalah sungai yang mengalir mengikuti arah batuan.
·    Sungai obsekuen (obsequent valley) adalah sungai yang mengalir berlawanan arah denga sungai konsekuen atau dengan DIP (kemiringan lapisan batuan) dan sungi ini bermuara di sungai subsekuen.
·      Sungai resekuen (resequent valley) adalah sungai yang mengalir mengikuti arah DIP dan bermuara di sungai subsekuen.
·   Sungai insekuen (insequent valley) adalah sungai yang mengalir tanpa ada pengawasan oleh litologi ataupun struktur geologinya.

d.   Berdasarkan Struktur Geologinya
Berdasarkan struktur geologinya sungai ini dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi genetiknya.
·   Sungai anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arahnya walaupun terdapat struktur geologi yang melintang. Hal ini disebabkan oleh kekuatan erosi yang lebih cepat daripada kecepatan pengangkatannya.
·   Sungai epigenesa/superposed adalah sungai yang melintang dengan struktur dan proses yang dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupi formasi (struktur).

2.    Pola Aliran Sungai
Sungai yang terdapat di muka bumi akan menyusun pola tertentu yang disebut dengan pola aliran. Pola aliran sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi yang dilalui ataupun struktur geomorfologinya. Pola aliran sungai yang ada dan sering dijumpai antara lain sebagai berikut.
a.    Pola Aliran Radial atau Menjari
Pola aliran radial atau menjari adalah pola aliran sungai yang menyebar dari suatu puncak ke arah lereng- lereng lembahnya. Pola aliran menjari ada dua macam, yaitu pola aliran radial sentrifugal dan radial sentripetal.
·      Pola aliran radial sentrifugal adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusat. Pola aliran ini terdapat di daerah vulkan atau gunung yang berbentuk kerucut.

·      Pola aliran radial sentripetal merupakan pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola aliran ini terdapat pada daerah basin atau cekungan (ledokan) yang mempunyai jalan keluar (outlet).

b.    Pola Aliran Dendritik
Pola aliran dendritik adalah pola aliran tidak teratur yang terdapat di daerah dataran atau dataran pantai. Pola aliran ini dapat juga dijumpai di daerah plato.

c.    Pola Aliran Trellis
Pola aliran trellis adalah pola aliran yang relatif sejajar dengan anak sungai yang bermuara ke sungai utama dan bentuknya menyirip seperti daun atau trellis. Aliran sungai ini terdapat pada pegunungan lipatan.

d.   Pola Aliran Rectangular
Pola aliran rectangular adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku mendekati 90 derajat. Pola aliran ini terdapat pada daerah patahan.
e.    Pola Aliran Anular
Pola aliran anular adalah pola aliran yang pada mulanya radial sentrifugal kemudian timbul sunga i subsekuen yang sejajar dengan kontur sungai obsekuen dan resekuen. Pola aliran anular terdapat pada daerah dome stadium dewasa.
f.     Pola Aliran Pennate Atau Pinnate
Pola aliran pennate atau pinnate adalah pola aliran di mana muara- muara anak sungai membentuk sudut lancip. Pola aliran sungai ini biasanya ditemukan di daerah yang memiliki kemiringan lereng yang curam.

B.  Rawa
Rawa adalah daerah dataran rendah yang tergenang air, baik berasal dari air hujan, air tanah maupun aliran air permukaan yang mengumpul. Berdasarkan keadaan topografi di Indonesia yang sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh kondisi iklim yang bervariasi pula, maka banyak ditemukan adanya rawa. Sebagian besar rawa-rawa yang tersebar di Indonesia terpengaruh oleh pasang naik dan pasang surut air sungai yang terdekat sehingga air rawa itu bergerak serta berganti, tetapi ada juga air rawa yang menggenang sepanjang waktu. Air rawa yang selalu tergenang umumnya asam sekali sehingga kehidupan seperti ikan dan tumbuhan rawa sangat sedikit sekali bahkan tidak ada.
Bagian rawa yang terkena pengaruh pasang surut, air rawanya sempat mengalami pergantian sehingga berpengaruh terhadap tingkat kesamaan air yang menjadi lebih rendah. Kriteria untuk menentukan apakah tanah rawa dapat dimanfaatkan untuk pertanian adalah tergantung dari ada atau tidaknya cacing tanah. Tanah organik yang asam atau memiliki pH sama atau kurang dari 4, tidak terdapat cacing tanah di dalamnya. Selain itu yang dipergunakan oleh penduduk untuk menentukan bisa atau tidaknya rawa itu dimanfaatkan adalah dengan melihat ada tidaknya pohon rumbia. Kalau terdapat pohon rumbia berarti rawa tersebut baik digunakan untuk sawah.
1.    Ciri-ciri Daerah Rawa
a.    Rasa airnya asam
b.    Warna airnya merah
c.    Kurang baik untuk mengairi tanaman
d.   Pada bagian dasar rawa banyak terdapat gambut

2.    Macam-macam Rawa
a.  Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian (airnya tidak mengalir), cirinya antara lain adalah airnya asam, berwarna merah sehingga tidak dapat dijadikan air minum, tidak ada organisme yang dapat hidup, dan sukar untuk dimanfaatkan.
b. Rawa yang dipengaruhi oleh aliran air (letaknya dekat sungai) memiliki air yang selalu mengalami pergantian karena adanya pasang surut sehingga sering disebut rawa pasang surut. Contoh daerah rawa di Indonesia, yaitu Sumatera bagian timur dan Kalimantan Selatan.

3.    Manfaat Rawa
a.    Tumbuhan rawa dapat dimanfaatkan sebagai biogas (eceng gondok)
b.    Lahan perikanan darat
c.    Objek wisata

4.    Menjaga Kelestarian Rawa
a.    Tidak membuang limbah sembarangan, baik limbah sampah maupun limbah pabrik.
b.    Tidak menebangi tumbuhan rawa karena akan mengakibatkan terjadinya bahaya erosi laut.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Kuliah Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger