Dalam perencanaan kegiatan penelitian yang akan
dilaksanakan di suatu wilayah
tertentu lebih-lebih yang belum begitu dikenal secara baik, keberadaan peta wilayah yang bersangkutan mempunyai manfaat yang sangat besardan bahkan akan sangat menentukan
tingkat keberhasilan perencanaan kegiatan
ataupun penelitian yang akan dilaksanakan.
Tersajinya berbagai jenis data ataupun peta yang erat
kaitannya dengan jenis perencanaan kegiatan
dan penelitian yang akan dilaksanakan dapat
memperlancar dalam menyusun langkah-langkah yang perlu dirancang sebelum pergi ke lapangan. Bahkan
seandainya hanya berupa peta lokasi akan
tetap dibutuhkan, lebih-lebih kalau tersedia pula peta statistik ataupun peta ternatik lainnya. Selain itu, lewat
peta yang ada tidak jarang dapat diungkapkan
suatu temuan kernbali dari apa yang sekarang telah tiada dalam kenyataan di lapangan.
Kenyataan yang ada dewasa ini umumnya menunjukkan
kondisi yang kurang menguntungkan sebab
tidak jarang menemui jalan buntu, sebab wilayah
yang akan dijadikan kajian tidak ada petanya, atau kalau ada tidak dalam kondisi yang memadai seperti
skalanya tidak benar, dibuat pada puluhan
tahun yang lalu, tak ada batas wilayah ataupun tak ada arah mata anginnya, dan sebagainya.
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, dapat digunakan
peta topografi (kalau ada) yang
memuat data cukup lengkap wataupun umurnya
sudah tua. Peta topografi tersebut dapat dijadikan dasar untuk melakukan perencanaan kegiatan. selain itu juga dapat
dilakukan pengecekan tentang masih ada
dan tidaknya fenomena-fenomena yang tergambar dengan kenyataan yang ada di lapangan. selanjutnya data baru dapat ditambahkan dalam peta sehingga setelah selesai
kegiatan dapat menampilkan peta wilayah
dalam kenampakan yang berbeda atau bahkan sama sekali baru.
Sumber:
Pengantar Filsafat Geografi -
Suharyono & M Amien (1994)