Bentuklahan asal proses aeolin dapat
terbentuk dengan baik jika memiliki persyaratan sebagai berikut :
1.
Tersedia
material berukuran pasir halus hingga pasir kasar dengan jumlah yang banyak
2.
Adanya
periode kering yang panjang dan tegas
3.
Adanya
angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan pasir tersebut
4.
Gerakan
angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi maupun objek yang lain.
Endapan
oleh angin terbentuk oleh adanya pengikisan,pengangkutan dan pengendapan
bahan-bahan tidak kompak oleh angin. Endapan karena angin yang paling utama
adalah gumuk pasir(sandunes),dan endapan debu(loose). Kegiatan angin mempunyai
dua aspek utama,yaitu bersifat erosif dan deposisi. Bentuklahan yang berkembang
terdahulu mungkin akan berkembang dengan baik apabila di padang pasir terdapat
batuan. Pada hakekatnya bentuklahan asal proses eolin dapat dibagi menjadi 3,
yaitu :
a.
Erosional,
contohnya : lubang angin dan lubang ombak
b.
Deposisional,
contohnya: gumuk pasir (sandunes)
c.
Residual,
contohnya: lag deposit, deflation hollow, dan panas
Contoh
bentuk lahan asal proses aeolin :
1.
Gumuk
Pasir atau Sandunes
Gumuk
pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk
pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama,
kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran
pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk
di daerah arid (kering).
Bentuk
gumuk pasir bermacam-macam tergantung pada faktor-faktor jumlah dan ukuran
butir pasir, kekuatan dan arah angin, dan keadaan vegetasi. Bentuk gumuk pasir
pokok yang perlu dikenal adalah bentuk sabit (barchans), melintang (transverse),
memanjang (longitudinal dune),
parabola (parabolik), bintang (star dune).
Secara
garis besar, ada dua tipe gumuk pasir, yaitu free dunes (terbentuk tanpa adanya suatu penghalang) dan impedeed Dunes (yang terbentuk karena
adanya suatu penghalang).Beberapa tipe gumuk pasir:
a. Gumuk Pasir sabit (barchan)
Gumuk
pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan terbentuk pada daerah yang tidak
memiliki barrier. (penghalang)
Besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai
dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga
apabila dibuat penampang melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir barchan
umumnya antara 5-15 meter. Gumuk pasir ini merupakan perkembangan, karena
proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya beberapa tumbuhan, sehingga
terbentuk gumuk pasir seperti ini dan daerah yang menghadap angin lebih landai
dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.
b. Gumuk Pasir Melintang (transverse dune)
Gumuk
pasir ini terbentuk di daerah yang tidak berpenghalang dan banyak cadangan
pasirnya. Bentuk gumuk pasir melintang menyerupai ombak dan tegak lurus
terhadap arah angin. Awalnya, gumuk pasir ini mungkin hanya beberapa saja,
kemudian karena proses eolin yang terus menerus maka terbentuklah bagian yang
lain dan menjadi sebuah koloni. Gumuk pasir ini akan berkembang menjadi bulan
sabit apabila pasokan pasirnya berkurang.
c. Gumuk Pasir Parabolik
Gumuk
pasir ini hampir sama dengan gumuk pasir barchan akan tetapi yang membedakan
adalah arah angin. Gumuk pasir parabolik arahnya berhadapan dengan datangnya
angin. Awalnya, mungkin gumuk pasir ini berbentuk sebuah bukit dan melintang,
tetapi karena pasokan pasirnya berkurang maka gumuk pasir ini terus tergerus
oleh angin sehingga membentuk sabit dengan bagian yang menghadap ke arah angin
curam.
d. Gumuk Pasir Memanjang (longitudinal dune)
Gumuk
pasir memanjang adalah gumuk pasir yang berbentuk lurus dan sejajar satu sama
lain. Arah dari gumuk pasir tersebut searah dengan gerakan angin. Gumuk pasir
ini berkembang karena berubahnya arah angin dan terdapatnya celah diantara
bentukan gumuk pasir awal, sehingga celah yang ada terus menerus mengalami
erosi sehingga menjadi lebih lebar dan memanjang.
e. Gumuk Pasir Bintang (star dune)
Gumuk
pasir bintang adalah gumuk pasir yang dibentuk sebagai hasil kerja angin dengan
berbagai arah yang bertumbukan. Bentukan awalnya merupakan sebuah bukit dan
disekelilingnya berbentuk dataran, sehingga proses eolin pertama kali akan
terfokuskan pada bukit ini dengan tenaga angin yang datang dari berbagai sudut
sehingga akan terbentuk bentuklahan baru seperti bintang. Bentuk seperti ini
akan hilang setelah terbentuknya bentukan baru disekitarnya.
2.
Loess
Loess
adalah bentuklahan asal proses eoline yang terbentuk dari bahan endapan angin
yang berukuran debu oleh erosi angin yang berasal dari daerah gurun dan pada
umumnya tidak berlapis. Bentuk lahan ini kemungkinan juga mengandung pasir
halus dan liat. Bahan seperti loess ini menutupi 1/10 daratan di muka bumi.
Loess umumnya berwarna kuning dengan sekurang kurangnya 60% - 70% partikel
berukuran debu dan bertekstur geluh berdebu atau geluh liat berdebu. Loess
cenderung pecah-pecah pada sepanjang bidang vertical apabila terkuak oleh erosi
air atau aktivitas manusia. Akibatnya banyak bidang vertical yang stabil yang
mencapai ketinggian 6 m terdapat pada daerah loess di sepanjang sisi lembah dan
galian untuk jalan.