Fenomena
geografi berbeda dari wilayah yang satu dengan wilayah yang lain dan mempunyai
pola keruangan/spasial tertentu (spatial
structure). Tugas para ahli geografi adalah menjawab pertanyaan mengapa
pola keruangan dari fenomena geografi tersebut terstruktur seperti itu, dan
bagaimana terjadinya (spatial process). Berdasarkan perbedaan ini timbul
interaksi antarwilayah dalam bentuk adanya pergerakan manusia, barang dan jasa.
Pendekatan
keruangan adalah suatu metode analisis yang menekankan pada eksistensi ruang
(space) yang berfungsi untuk mengakomodasikan kegiatan manusia. Tema analisis
keruangan merupakan ciri utama dari geografi, selain itu, analisis keruangan
juga paling kuat kemampuannya untuk melakukan perumusan (generalisasi) dalam
rangka menyusun teori. Terdapat 8 tema yang terkait dengan analisis pendekatan
keruangan, yaitu :
1. Spatial
pattern analysis (analisis
pola keruangan)
Geografi mempelajari pola-pola, bentuk, dan persebaran
fenomena di permukaan bumi. Geografi juga berusaha memahami makna dari
pola-pola tersebut serta berusaha untuk memanfaatkannya. Pola berkaitan dengan
susunan, bentuk, dan persebaran fenomena dalam ruang muka bumi. Fenomena yang
dipelajari adalah fenomena alami dan fenomena sosial. Fenomena alami seperti
aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan. Fenomena
sosial misalnya, persebaran penduduk, mata pencaharian, permukiman, dan
lain-lain.
Tema ini menekankan pada sebaran pola dari elemen-elemen pembentuk ruang yakni dengan mengidentifikasi mengenai aglomerasi (pengelompokan) sebarannya.
Tema ini menekankan pada sebaran pola dari elemen-elemen pembentuk ruang yakni dengan mengidentifikasi mengenai aglomerasi (pengelompokan) sebarannya.
2. Spatial
structure analysis (analisis
struktur keruangan)
Analisis struktur keruangan menekankan pada analisis susunan
elemen-elemen pembentuk ruang. Unsur-unsur pembentuk ruang antara lain manusia,
alam, tekhnologi, dll. Unsur-unsur pembentuk ruang disini bisa berupa sesuatu
yang bersifat positif maupun sesuatu yang bersifat negatif.
3. Spatial
process analysis (analisis
proses keruangan)
Analisis proses keruangan menekankan pada proses keruangan
yang biasanya divisualisasikan pada perubahan ruang dari waktu ke waktu (sesuai
dimensi kewaktuannya). Perubahan elemen-elemen pembentuk ruang dapat
dikemukakan secara kualitatif maupun kuantitatif.
4. Spatial
interaction analysis (analisis
interaksi keruangan)
Analisis interaksi keruangan menekankan pada keterkaitan
elemen-elemen lingkungan secara intra maupun inter elemen baik secara individu
maupun antar wilayah untuk dapat menjalin komunikasi wilayah.
5. Spatial
organization anlaysis (analisis
organisasi keruangan)
Analisis organisasi keruangan bertujuan untuk mengetahui
elemen-elemen lingkungan mana yang berpengaruh terhadap terciptanya tatanan
spesifik dari elemen-elemen pembentuk ruang. Penekanan utamanya pada
keterkaitan antara kenampakan yang satu dengan yang lainnya secara individual.
6. Spatial
association analysis (analisis
asosiasi keruangan)
Analisis asosiasi keruangan bertujuan untuk mengungkapkan
terjadinya asosiasi keruangan antara berbagai kenampakan pada suatu ruang,
apakah ada fungsional atas sebaran keruangan atau gejala dengan sebaran
keruangan gejala yang lain.
7. Spatial
tendency analysis (analisis
tendensi/kecenderungan keruangan)
Analisis tendensi keruangan yang menekankan pada upaya
mengetahui kecenderungan perubahan suatu gejala. Hal ini dapat dilakukan
berdasarkan space based analysis, time based analysis maupun gabungan antara space dan time based analysis.
8. Spatial
sinergism analysis (analisis
sinergis keruangan)
Analisis sinergis keruangan merupakan suatu analisis yang
menekankan pada sinerginya keruangan. Analisis mencoba menyoroti majunya ilmu
pengetahuan dan teknologi seperti teknologi di bidang transportasi dan
komunikasi yang menyebabkan terjadinya mobilitas barang, jasa, informasi yang
tinggi yang menyebabkan dinamika keruangan semakin tinggi dan kompleks.
Beberapa ide spatial sinergisme yang berupa wacana kabur dikarenakan belum
adanya penelitian yang secara mendalam menyorotinya.