Ada 2 cara dalam mengevaluasi lahan,
yaitu:
1.
Secara
langsung
Evaluasi
secara langsung, lahan dievaluasi langsung melalui percobaan-percobaan misalnya
dengan menanam tanaman atau membangun jalan atau pipa-pipa minyak , untuk
melihat apa yang akan terjadi. Hasil-hasil tersebut dapat digunakan hanya untuk
lokasi percobaan tertentu atau untuk tujuan penggunaan tertentu lainnya.
Evaluasi
lahan secara langsung mempunyai penggunaan yang terbatas jika tidak disertai
dengan pengumpulan data yang cukup banyak. Oleh karena itu sebagian besar
pengevaluasi lahan dilakukan secara tidak langsung. Dalam evaluasi lahan secara
tidak langsung ini diasumsikan bahwa tanah tertentu dan sifat-sifat lainnya
yang ada pada suatu lokasi akan mempengaruhi keberhasilan suatu jenis
penggunaan tertentu. Keadaan ini dapat diprediksi karena kualitas lahan dapat
dideduksi dari hasil pengamatan ciri lahan tersebut.
2.
Secara
tidak langsung
Proses
evaluasi lahan secara tidak langsung dapat dibagi ke dalam beberapa tahapan
(lihat gambar). Proses ini akan meliputi penentuan ciri lahan (land properties)
yang ada hubungannya dan dapat diukur atau dianalisis tanpa memerlukan
usaha-usaha yang sangat besar. Ciri tersebut disebut karakteristik lahan (land
characteristic). Dalam prakteknya data sering dikumpulkan pada saat pelaksanaan
survey tanah, yaitu meliputi keterangan-keterangan mengenai keadaan tanah,
topografi, iklim dan sifat-sifat lain yang berhubungan dengan ekologi.
Pengaruh
karakteristik lahan pada system penggunaan lahan jarang yang bersifat langsung.
Sebagai contoh, pertumbuhan tanaman tidak secara langsung dipengaruhi oleh
curah hujan atau tekstur tanah tetapi dipengaruhi oleh tersedianya air dan
unsur hara serta aerasi tanah. Hal yang terakhir ini dalam FAO (1976) disebut
kualitas lahan (land qualities) yaitu sifat kompleks atau sifat komposit yang
sesuai untuk suatu penggunaan, yang mana ditentukan oleh seperangkat
karakteristik lahan yang berinteraksi.
Kegunaan
dari lahan itu sendiri dapat dianalisis dalam tiga aspek yaitu kesesuaian,
kemampuan, dan nilai lahan. Kesesuaian menyangkut satu penggunaan
tertentu/penggunaan khusus. Sebagai contoh kesesuaian untuk lapangan golf,
perkebunan kelapa sawit, padi dan sebagainya. Kemampuan menyangkut
serangkaian/sejumlah penggunaan. Sebagai contoh untuk pertanian, kehutanan atau
rekreasi. Jadi ruang lingkupnya lebih luas.
Konsep
nilai/value berdasarkan atas pertimbangan financial atau sejenisnya, dinyatakan
sebagai jumlah biaya per tahun, misalnya nilai sewa atau sebagai bayaran modal.
Perencana membutuhkan terjemahan kelas-kelas kemampuan ke dalam istilah
ekonomis agar dapat diperhitungkan keuntungan/kerugian yang akan timbul sesuai
dengan usulan perubahan