Tujuan
pembangunan di Indonesia harus mencakup berbagai gagasan berkelanjutan disemua
bidang. Setiap negara perlu merancang strategi yang memungkinkan proses pertumbuhan
dan pembangunan yang berkelanjutan. Persyaratan kebijaksanaan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan
mencakup:
1.
Menjaga kelestarian lingkungan hidup
dan meningkatkan sumberdaya;
2.
Mereorientasi teknologi dan mengelola
risiko;
3.
Menggabungkan lingkungan dan ekonomi
dalam pengambilan setiap keputusan;
4.
Menggiatkan kembali pertumbuhan;
5.
Mengubah kualitas pertumbuhan;
6.
Memenuhi kebutuhan dasar seperti
pekerjaan, pangan, sandang, rumah, energi, air, dan sanitasi; dan
7.
Memastikan dicapainya jumlah penduduk
yang berimbang.
Kemiskinan
ini mengurangi kemampuan orang untuk menggunakan sumberdaya secara berlanjut.
Salah satu syarat agar dapat menghapus kemiskinan absolut adalah peningkatan
pertumbuhan pendapatan perkapita. Oleh karena itu, pertumbuhan yang cenderung
menurun atau berhenti harus dihindarkan.
Suatu
wilayah kota/daerah yang mempunyai potensi pertumbuhan ekonomi tinggi, pasti
akan didatangi banyak penduduk. Mereka mencari nafkah/pekerjaan. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju pesat sehingga berpengaruh besar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan sektor industri.
Perkembangan
industri, umumnya terjadi di kota-kota, dan akan berdampak positif bagi daerah
di sekitarnya. Dampak positif itu terlihat pada terciptanya lapangan kerja yang
baru, harga barang murah, mudah terjangkau, mudah diperoleh, kondisi ekonomi
jadi dinamis, tempattempat hiburan bermunculan dan pendapatan masyarakat
meningkat.
Berkembangnya industri tersebut ternyata juga
membawa dampak negatif bagi pemerintah daerah dan masyarakat antara lain
sebagai berikut:
1. Meningkatnya urbanisasi, berarti
perpindahan atau pergeseran penduduk dari desa ke kota. Permasalahan ini sangat
terasa terutama di kota-kota besar yang industrinya maju. Fenomena atau gejala
ini dapat dilihat suasana kota menjelang hari raya yang sepi dan tenang karena
sebagian penduduk kota pulang menengok daerah asalnya.
2.
Bergesernya tata nilai kehidupan sosial
masyarakat. Sering timbul tindak kejahatan yang disebabkan oleh tingginya
persaingan dan kesenjangan hidup antara yang kaya dan yang miskin.
3. Tingginya frekuensi kenakalan remaja.
Misalnya perkelahian antarpelajar, hubungan seks bebas, penggunaan narkoba,
kebut-kebutan di jalan, dan lain-lainnya.
4. Munculnya pengaruh lingkungan yang
tidak sehat. Misalnya pesatnya pengaruh budaya barat yang mereka tiru lewat
buku-buku, majalah, poster, televisi, video, dan film yang dampaknya dapat
merusak citra dan akhlak generasi muda.