Home » » RIFTING

RIFTING

Written By Tasrif Landoala on Selasa, 12 November 2013 | 04.22



Rifting adalah proses di mana kerak benua diperpanjang atau mengalami pemekaran dan menipis, membentuk cekungan sedimen perpanjangan dan/atau mafic tanggul kawanan.

Wilson Cycle dan Pembentukan Ocean Basin
Sesuai dengan konsep Pemekaran dasar samudera yang muncul pada akhir tahun 60-an, maka akibat untuk geologi muncul secara bertahap. Yang pertama kali menyadari bagaimana lempeng tektonik dapat diaplikasikan dalam rekaman geologi ialah J. Tuza Wilson. Jika lempeng benua mengelami keretakan untuk membentuk Ocean Basin, maka lempeng samudera lainnya harus tertutup. Hal ini dapat terulang beberapa kali dalam sejarah bumi. Contohnya ialah di Lapetus laut antara Inggris dan Skotlandia di bawah Paleozoik tertutup pada Calcedonia dan kemudian mengalami pembukaan Atlantik hampir pada tempat yang sama. Siklus ini dikenal sebagai Wilson Cycle :
1.    Rifting Benua oleh Mantel Diaprism
2.    Continental Drift, Penyebaran dan Pembentukan dasar laut samudera.
3.    Continental Collision dan penutupan terakhir ocean basin.

Empat tahapan yang ada dalam pembentukan tektonik khas Rifted Passive Margin :
1.    Rift Valley
Tahapan ini melibatkan pembentukan Graben awal sebelum benua terpecahkan. Tahapan ini dapat berasosiasi dnegan pengangkatan Domal yang disebabkanoleh peningkatan material hot upper mantle. Contohnya adalah African Rift Valley.
2.    Youthful
Tahapan ini dikarakteristikan oleh regional subsidence yang cepat dari outer shelf dan slope, namun beberapa pembentukan Graben dapat bertahan. Contoh : Laut Merah.
3.    Mature
Tahapan ini berlangsung selama daerah tersebut terjadi pengendapan, contohnya ialah kebanyakan dari Continental Atlantic Margin.
4.    Fracture
Tahapan ini terjadi ketika sejarah continental margin mulai dan berakhir.

Burke & Whiteman (1973), mengikuti doming hipotesis, menyatakan bahwa di daerah domal ini, akan berkembang tiga pemekaran, membentuk sebuah RRR triple junction. Meskipun ada kemungkinan bahwa ketiga pemekaran itu bisa berkembang menjadi lautan (RRR), lebih mungkin bahwa dua dari pemekaran ini akan berkembang menjadi sebuah samudera (RRR), meninggalkan celah ketiga sebagai failed arm. Mereka berspekulasi bahwa di berbagai benua itu adalah mungkin untuk mengenali sambungan RRR ini. Pemekaran failed arm pada akhirnya akan mereda sebagai anomali termal dan menjadi lokasi utama depositional basin, atau aliran sungai besar dan delta. The Benue Trough di Nigeria dianggap sebagai contoh failed arm mengikuti pembukaan Samudera Atlantik.
“When oceans eventually close it is possible to recognise these failed arms as depositional basins oriented perpendicular to the collision mountain belt (most basins tend to be aligned parallel to mountain belts)”. Ketika samudera akhirnya mendekat, hal ini memungkinkan untuk mengenali failed arm ini sebagai depositional basins yang berorientasi tegak lurus terhadap collision mountain belt yang disebut aulacogens.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Kuliah Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger