Perencanaan wilayah diusahakan manusia di dalam
usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, berkaitan dengan masa/jaman yang lazim
digunakan sebagai patokan dalam ilmu sejarah. Masa menurut batasan
sejarah di negara-negara maju dapat dikelompokkan menjadi 6 (enam) jaman
perkembangan, yaitu: jaman Purba, jaman Yunani, jaman Abad Pertengahan,
jaman Peralihan, jaman Revolusi Industri, dan jaman Pasca Revolusi
Industri. Pada setiap jaman memiliki variasi atau perbedaan-perbedaan
yang sangat jelas tentang peradaban dan tingkat ilmu pengetahuan dan
teknologi. Peradaban dan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa
lampau hingga masa pasca revolusi industry berkembang dari tingkat
paling rendah atau sederhana hingga tingkat peradaban ekoteknologi, yang
diikuti sistem informasi dan komunikasi serta teknologi automisasi yang
lebih canggih (sophisticated). Demikian juga permasalahan wilayah
dan kehidupan budaya manusia di dalamnya, tingkat kompleksitasnya
berkembang semakin beragam dari yang paling sederhana hingga tingkat
super kompleks.
Permasalahan tersebut antara lain urbanisasi fisik
maupun demografis, pergerakan dan perubahan yang semakin cepat,
pertentangan dan benturan kepentingan semakin beragam dan tajam, serta
eksploitasi sumberdaya secara besar-besaran semakin tinggi. Dalam rangka
pemecahan dinamika kompleksitas masalah yang semakin meningkat tersebut,
penggunaan pendekatan dalam perencanaan pun berkembang dari cara
pemenuhan kebutuhan yang sangat sederhana, hingga pendekatan yang lebih
menekankan pada efisiensi dan efektivitas, serta menekankan pendekatan
yang berwawasan lingkungan hidup.