Sebelum
melangkah ke kotanya, pada awalnya lebih baik kita mengangkat terlebih dahulu
tentang apa itu Urbanisasi. Urbanisasi memiliki arti sempit dan luas, dimana
pengertian sempitnya adalah Perpindahan Penduduk dari desa ke kota yang
berujung dengan terjadinya migrasi. Lalu urbanisasi dalam pengertiajn luas
adalah, urbanisasi adalah sebuah perubahan atau Transformasi, diman Fisik,
sosial serta ekonomi berubah dengan berjalannya waktu.
Kota
tumbuh, itu bukan tanpa alasan, adapun alasan tumbuhnya kota adalah di
pengaruhi oleh Competitive advantage, yang dimana meliputi dua hal yaitu ;
perbedaan ketersediaan sumber daya dan perbedaan akses. Maka tumbuh cepatnya
kota di pengaruhi oleh kedua competitive diatas. Lalu urban growth
biasanya dilihat dari; built up area (kawasan terbagun), bersifat angka,
bersifat lebih dari pada sekedar luas area, lalu adanya pertumbuhan yang
dipegaruhi oleh comparative advantages (baik alamiah maupun buatan).
Pertumbuhan
sebuah kota dapat dilihat dari pertama, meningkatanya jumlah penduduk baik
intesnsitas kegiatan sosial maupun ekonomi., kedua, kepadatan bangunan tinggi,
lalu yang ketiga adalah adanya keterbatasan lahan versus highrise building yang
man highrice building ini dapat mengehemat penggunaan lahan, keempat adanya
kebutuhan akan ruang yang semakin meluas, serta yang terakhir adalah akuisisi,
invasi ke arah pinggiran.
Adapun
unsur pembentuknya struktur tata ruang kota menurut para ahli adalah ; yang
pertama oleh Kevin Lynch, yang dimana beliau mengatakan bahwaa ada 5 unsur
gambaran mengenai ruang kota, yaitu path, edge, distric, node, dan landmarak. Lalu
kedua menurut Doxias dimana secara konsepsial perkotaan merupakan totalitas
lingkungan yang terbentuk oleh 5 unsur yaitu, alam, antropos, society, shells
dan jaringan. Lalu Kus Hadinoto mengadaotasinya menjadi 5 unsur pokok yaitu,
wisma, karya, marga, suka serta penyempurna. Dalam pandangan yang berbeda,
menurut Patrick Geddes, karakteristik permukiman memiliki unsur place. Work,
dan folk.
Adapun
struktur kota ada yang bersifat konsenris yang man CBD nya hanya di satu titik
saja, lalu sektoral yang dimana pusat kotanya mengikuti alur sektor-sektor yang
mempengaruhi, lalu yang ketiga adalah multiple nuclei yang mana pusat kotanya
menyebar ke beberapa arah, mengikuti lajur akses transportasi.
Tinjauan
trehadap struktur tata ruang internal kota dapat dilakukan dengan berbagai
pendekatan antara lain, pendekatan ekologikal, ekonomi, morfologi kota, dan
sistem kegiatan. Sedangkan implikasi terhadap konsumsi ruang kota dan wilayah
dibagi menjadi dua yaitu Market Driven dan multiplier effect.
Lalu
apakah peran dari struktur tata ruang? Yaitu untuk menciptakan struktur ruang
kota. Dimana sebagai titik pusat pertumbuhan baru, sebagai kawasan pendukung
industri, serta sebagai pengarah jaringan infrastruktur. Kriteria bentuk dan
struktur ruang kota berbeda-beda seperti contohnya eropa bentuk kotanya kompak
dengan efisiensi serta investasi jaringan terpadu, sedangkan indonesia memiliki
karakteristik permukiman kampung dengan perkarangan yang dimna bisa
disebut sebagai permukiman organik.
Struktur
ruang memiliki sifat yang mapan, tidak berubah dalam jangka pendek atau dapat
diprediksi dalam jangan panjang, sedangkan bentuk kota memiliki sifat yangb
sesuai dengan bentukan alam, pertumbuhan karakteristik sosioeko, serta
mengakomodasi kegiatan penduduk dengan efisien. Urban Spatial Structure ada 4
yaitu the monocentric city, sectoral urban growth, urban multi nucleation, dan
surbanization.
Evolusi
perubahan struktur ruang dan pembentukan kota dengan Upaya Urban Renewal
Resettlement, Alih Fungsi Penggunaan Lahan Permukiman menjadi non permukiman
dan sebaliknya , Perubahan jaringan infrastruktur Desentralisasi
,Dekonsentrasi Planologis, dll. Lalu adapun permasalah serta tantangan keberlajutan
yaitu pembentukan kota yang efisien, mendu=idk masyarakat, serta bagaimna
pelibatan aktor pengembang, pengambil kebijakan, konsumen dalam membentuk
struktur ruang dan pembentukan kota yg berkelanjutan.