A. Angka Kelahiran
Kelahiran
adalah ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang janin dari ibu tanpa
memperhatikan apakah tali pusatnya telah terpotong atau plasentanya masih
berhubungan. Berat badan lahir adalah sama atau lebih 500 gram, panjang badan
lahir adalah sama atau lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama atau lebih 20
minggu.
Sedangkan
Angka kelahiran atau biasa disebut dengan fertilitas
adalah salah satu unsur dari pertambahan penduduk secara alami. Atau jumlah
kelahiran per 100 tahun. Secara garis besar penggolongan kelahiran/natalitas
adalah :
1. Angka Kelahiran Khusus
Angka kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR)
menunjukkan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia tertentu
dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui ASBR digunakan rumus sebagai berikut:
Di mana: ASBR = Lx/Px*1000
ASBR = angka kelahiran dari wanita pada
umur tertentu
Lx = jumlah kelahiran dari wanita pada
kelompok umur tertentu
Px = jumlah wanita pada kelompok umur
tertentu
2. Angka
Kelahiran Kasar
Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR) menunjukkan
jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun. Untuk mencari
angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai berikut.
Di mana: CBR = L/P *1000
CBR = angka kelahiran kasar
L = jumlah kelahiran selama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun.
Angka kelahiran kasar digolongkan
menjadi tiga, yaitu:
a.
Golongan tinggi, apabila jumlah
kelahiran lebih dari 30.
b.
Golongan sedang, apabila jumlah
kelahiran antara 20 - 30.
c.
Golongan rendah, apabila jumlah
kelahiran kurang dari 20.
Menurut Wardiyatmoko angka kelahiran
kasar (CBR) dalam kurun waktu 2000 - 2005 kurang lebih sebesar 29. Dibandingkan
dengan CBR Asia 25, Thailand 28, Malaysia 27, dan Singapura 25 maka CBR
Indonesia masih relatif tinggi.
3. Angka
Kelahiran Umum
Angka kelahiran umum atau General
Fertility Rate (GFR) adalah banyaknya kelahiran tiap 1.000 wanita yang berusia
15 - 49 tahun pada pertengahan tahun. Angka kelahiran umum dapat diketahui
dengan rumus:
Di mana: GFR = L/W(15-49)*1000
L = banyaknya kelahiran selama satu
tahun
W(15 - 49) = banyaknya penduduk wanita
yang berumur 15 – 49 Tahun
B. Angka Kematian
1. Angka Kematian Kasar
Angka kematian kasar atau Crude Death Rate (CDR) menunjukkan
jumlah kematian setiap 1.000 pendduk dalam setahun. Angka kematian kasar terdiri
atas tiga golongan, yaitu:
a.
Golongan rendah, apabila jumlah mortalitasnya
kurang dari 13.
b.
Golongan sedang, apabila jumlah mortalitasnya
antara 14 - 18.
c.
Golongan tinggi, apabila jumlah
mortalitasnya lebih dari 18.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kematian kasar adalah:
Di mana: CDR = M/P*1000
M = jumlah kematian
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Menurut Wardiyatmoko angka kematian
kasar (CDR) Indonesia dalam kurun waktu 2000 - 2005 kurang lebih sebesar 43.
Dibandingkan dengan CDR Asia 42, Thailand 40, Malaysia 24, dan Singapura 9 maka
CDR Indonesia masih relatif tinggi.
2. Angka
Kematian Khusus
Angka kematian khusus menurut umur atau
Age Spesific Death Rate (ASBR)
menunjukkan banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000 orang penduduk pada usia
tertentu dalam setahun. Biasanya angka ini sangat tinggi pada kelompok usia
lanjut, sedangkan pada kelompok usia muda angka ini jauh lebih rendah:
Di mana: ASBR = Lx/Px
ASBR = angka kematian pada umur tertentu
Lx = jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun
Px = jumlah penduduk umur tertentu
Angka kematian kasar digolongkan rendah
jika kurang dari 13, sedang jika berkisar 14 - 18, dan tinggi jika lebih dari
18.