Home » » Permasalahan Lingkungan Perkotaan dan Pembangunan Kota Berkelanjutan

Permasalahan Lingkungan Perkotaan dan Pembangunan Kota Berkelanjutan

Written By Tasrif Landoala on Jumat, 25 Oktober 2013 | 11.38



Tuhan menciptakan dunia ini tak ada yang kekal, kecuali proses alami yang mendukung siklus kehidupan makhluk hidup itu sendiri. Semua berputar datang silih berganti atau berubah wujud, seperti air, dari cair menjadi gas (uap air) atau padat (es). Demikian pula proses alami lain, sehingga kondisi lingkungan yang bisa tetap menampung berbagai proses tersebut, haruslah dijaga sedemikian rupa, supaya proses alami tetap berlangsung, sehingga tetap dapat mendukung kehidupan secara lokal, nasional, regional, dan global. Salah satu bentuk komitmen itu adalah pembangunan lingkungan kota secara berkelanjutan.
Bumi, planet tempat manusia berdiam kini telah mengalami perubahan menuju krisis lingkungan yang telah mengancam kelestarian bumi dan kehidupan manusia, demikian pula di Indonesia ini. Ironisnya hampir semua kerusakan dan pencemaran lingkungan tersebut adalah akibat kegiatan manusia yang mengabaikan fungsi lestari lingkungan. Kebangkitan kesadaran manusia untuk menyelamatkan bumi dilakukan dengan berbagai cara, kata-kata Lingkungan Hidup (LH) dan Hijau menjadi kata-kata sakti. Maka menjamurlah istilah kota berwawasan lingkungan, kota ramah lingkungan, kota berkelanjutan, kota hijau, kota taman, kota sehat, dan seterusnya.
Namun, bagaimana seharusnya manusia mampu menyesuaikan diri dengan alam sekitar sebagai bagian dari kehidupan budaya manusia? Konsep Tri Hita Karana di Bali merupakan contoh bagaimana manusia mengedepankan hubungan keselarasan antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama makhluk hidup dan dengan lingkungan. Sikap ini melahirkan persepsi, bahwa segala sesuatu di bumi ini bernyawa, sehingga manusia tak boleh semena-mena mematikan atau merusaknya. Dengan demikian, mereka akan sangat berhati-hati menggubah alam ini, itu pun hanya bila betul-betul diperlukan, yaitu untuk mendukung keberlanjutan kehidupan.
Para pengelola lingkungan perkotaan sudah seharusnya menetapkan kebijakan dan strategi penataan ruang kotanya masing-masing secara menyeluruh, sehingga dapat dicapai suatu keadaan lingkungan sebagaimana diharapkan, dan di mana antara satu dengan lain kota, (terutama yang relatif berdekatan) bisa saling menjaga pemekaran wilayah kotanya serta mendukung wilayah perlindungan masing-masing secara sinergis.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Kuliah Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger