A. Manfaat Reklamasi
Reklamasi pantai sebagai alternatif pemenuhan
kebutuhan lahan perkotaan menjadi kemutlakan karena semakin sempitnya wilayah
daratan. Kebutuhan dan manfaat reklamasi
dapat dilihat dari aspek tata guna lahan, aspek pengelolaan pantai dan ekonomi.
Tata ruang suatu wilayah tertentu kadang membutuhkan untuk direklamasi agar
dapat berdaya dan hasil guna. Untuk pantai yang diorientasikan bagi pelabuhan,
industri, wisata atau pemukiman yang perairan pantainya dangkal wajib untuk
direklamasi agar bisa dimanfaatkan.
Terlebih
kalau di area pelabuhan, reklamasi menjadi kebutuhan mutlak untuk pengembangan
fasilitas pelabuhan, tempat bersandar kapal, pelabuhan peti-peti kontainer,
pergudangan dan sebagainya. Dalam perkembangannya pelabuhan ekspor - impor saat
ini menjadi area yang sangat luas dan berkembangnya industri karena pabrik,
moda angkutan, pergudangan yang memiliki pangsa ekspor - impor lebih memilih
tempat yang berada di lokasi pelabuhan karena sangat ekonomis dan mampu
memotong biaya transportasi.
Aspek
perekonomian adalah kebutuhan lahan akan pemukiman, semakin mahalnya daratan
dan menipisnya daya dukung lingkungan di darat menjadikan reklamasi sebagai
pilihan bagi negara maju atau kota metropolitan dalam memperluas lahannya guna
memenuhi kebutuhan akan pemukiman. Fungsi lain adalah mengurangi kepadatan yang
menumpuk dikota dan meciptakan wilayah yang bebas dari penggusuran karena
berada di wilayah yang sudah disediakan oleh pemerintah dan pengembang, tidak
berada di bantaran sungai maupun sempadan pantai. Aspek konservasi wilayah
pantai, pada kasus tertentu di kawasan pantai karena perubahan pola arus air
laut mengalami abrasi, akresi sehingga memerlukan pembuatan Groin (pemecah
ombak) atau dinding laut sebagai mana yang dilakukan di daerah Ngebruk Mankang
Kulon. Reklamasi dilakukan diwilayah pantai ini guna untuk mengembalikan
konfigurasi pantai yang terkena abrasi kebentuk semula.
Reklamasi merupakan megaproject dari sebuah
pengembangan perkotaan. Besarnya sumber daya dan dana yag dikeluarkan harus
sebanding dengan nilai fungsi yang ada setelah reklamasi digunakan.
Perencanaan
dan studi harus mendalam perihal Pekerjaan Reklamasi seperti (Indonesia Water
Institute, 2012):
1. Pengendalian
Dampak Negatif Lingkungan - Campur tangan manusia terhadap alam akan berimbas
kepada ekosistem yang ada di laut sebelumnya, maka perlu dilakukannya
pencegahan dampak meluas akibat reklamasi ini. Salah satu contoh: ketika
Reklamasi Pantai Indah Kapuk selesai, maka persoalan muncul, ketika jalan Tol
ir Sedyatmo (Tol Bandara) mengalami banjir beberapa pendapat dikarenakan
limpasan dari area Pantai Indah Kapuk.
2. Supply
Air dan Energi - Air dan Energi akan dibutuhkan di daerah pengembangan termasuk
juga di daerah rekalamasi, dari sini perencana harus memperhitungkan betul dari
mana sumber energy dan listrik. Contoh kasus : bandara Kansai, Jepang,
menggunakan Energi Listrik dari Angin untuk memenuhi kebutuhan listrik.
3. Transportasi
yang Terintegrasi - Pengembangan daerah akan berdampak pada arus transportasi
di daerah akan meningkat, maka daerah utama dan daerah reklamasi harus
diperhitungkan arus transportasi agar menghindari kemacetan karena tidak adanya
integrasi dari daerah reklamasi dan daerah utama (daerah asli). Contoh :
Reklamasi di Incheon sebagai Bandara Internasional Korea Selatan, di bangun 3
moda transportasi yaitu, Jalan raya, Kereta, dan Subway untuk menghindari
stagnan arus transportasi.
4. Tata
Ruang dan Wilayah - Hal ini tidak terlepas dari awal perencanaan dari
Reklamasi. Lahan hasil reklamasi akan digunakan sesuai kebutuhan maka master
plan tata ruang dan wilayah harus benar- benar dikerjakan dan diawasi
pelaksanaannya. Hal ini menghindari penyebaran daerah kumuh / tak tertata dari
sebuah kawasan.
5. Struktur
Lapisan Tanah Reklamasi - Hal ini merupakan syarat utama dari ketahanan
struktur. Kekuatan lahan reklamasi terhadap abrasi dan beban bangunan diatasnya
harus diperhitungkan agar tidak terjadi kerugian yang besar.
B. Dampak Reklamasi
Dalam
melakukan reklamasi terhadap kawasan pantai, harus memperhatikan berbagai
aspek/dampak-dampak yang akan ditimbulkan oleh kegiatan tersebut. Dampak-dampak
tersebut antara lain dampak lingkungan, sosial budaya maupun ekonomi. Dampak
lingkungan misalnya mengenai perubahan arus laut, kehilangan ekosistem penting,
kenaikan muka air sungai yang menjadi terhambat untuk masuk ke laut yang
memungkinkan terjadinya banjir yang semakin parah, kondisi lingkungan di
wilayah tempat bahan timbunan, sedimentasi, perubahan hidrodinamika yang
semuanya harus tertuang dalam analisis mengenai dampak lingkungan. Dampak
sosial budaya diantaranya adalah kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM (dalam
pembebasan tanah), perubahan kebudayaan, konflik masyarakat, dan isolasi
masyarakat. Sementara dampak ekonomi diantaranya berapa kerugian masyarakat,
nelayan, petambak yang kehilangan mata pencahariannya akibat reklamasi pantai.
Kegiatan
Reklamasi pantai memungkinkan timbulnya dampak yang diakibatkan. Adapun untuk
menilai dampak tersebut bisa dibedakan dari tahapan yang dilaksanakan dalam
proses reklamasi, yaitu (Maskur, 2008):
1. Tahap
Pra Konstruksi,
antara lain meliputi kegiatan survey teknis dan lingkungan, pemetaan dan
pembuatan pra rencana, perijinan, pembuatan rencana detail atau teknis.
2.
Tahap
Konstruksi, kegiatan
mobilisasi tenaga kerja, pengambilan material urug, transportasi material urug,
proses pengurugan.
3.
Tahap
Pasca Konstruksi,
yaitu kegiatan demobilisasi peralatan dan tenaga kerja, pematangan lahan,
pemeliharaan lahan.
Wilayah
yang kemungkinan terkena dampak adalah :
1. Wilayah
pantai yang semula merupakan ruang publik bagi masyarakat akan hilang atau
berkurang karena akan dimanfaatkan kegiatan privat. Dari sisi lingkungan banyak
biota laut yang mati baik flora maupun fauna karena timbunan tanah urugan
sehingga mempengaruhi ekosistem yang sudah ada.
2. Sistem
hidrologi gelombang air laut yang jatuh ke pantai akan berubah dari alaminya.
Berubahnya alur air akan mengakibatkan daerah diluar reklamasi akan mendapat
limpahan air yang banyak sehingga kemungkinan akan terjadi abrasi, tergerus atau
mengakibatkan terjadinya banjir atau rob karena genangan air yang banyak dan
lama.
3. Aspek
sosialnya, kegiatan masyarakat di wilayah pantai sebagian besar adalah petani
tambak, nelayan atau buruh. Dengan adanya reklamasi akan mempengaruhi ikan yang
ada di laut sehingga berakibat pada menurunnya pendapatan mereka yang
menggantungkan hidup kepada laut. Selanjutnya adalah aspek ekologi, kondisi
ekosistem di wilayah pantai yang kaya akan keanekaragaman hayati sangat
mendukung fungsi pantai sebagai penyangga daratan. Ekosistem perairan pantai
sangat rentan terhadap perubahan sehingga apabila terjadi perubahan baik secara
alami maupun rekayasa akan mengakibatkan berubahnya keseimbangan ekosistem.
Ketidakseimbangan ekosistem perairan pantai dalam waktu yang relatif lama akan
berakibat pada kerusakan ekosistem wilayah pantai, kondisi ini menyebabkan
kerusakan pantai.
Ada
bermacam dampak reklamasi daerah pesisir pantai yang banyak dilakukan pada
negara atau kota maju dalam rangka memperluas daratan sehingga bisa digunakan
untuk area bisnis, perumahan,wisata rekreasi dan keperluan lainya. selalu ada
dampak positif dan negatif dalam setiap kegiatan termasuk dalam hal pengurugan
tepi laut ini, bisa jadi yang melakukan kegiatan hanya mendapat keuntunganya
saja sementara kerugian harus ditanggung oleh pihak yang tidak mengerti
apa-apa, tanpa disadari banyak daerah pesisir pantai terpencil yang hilang
karena aktifitas reklamasi ini. Dampak negatif atau kerugian reklamasi pesisir
pantai:
a.
Peninggian
muka air laut karena area yang sebelumnya berfungsi sebagai kolam telah berubah
menjadi daratan.
b. Akibat
peninggian muka air laut maka daerah pantai lainya rawan tenggelam, atau
setidaknya air asin laut naik ke daratan sehingga tanaman banyak yang mati,
area persawahan sudah tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam, hal ini banyak
terjadi diwilayah pedesaan pinggir pantai.
c.
Musnahnya
tempat hidup hewan dan tumbuhan pantai sehingga keseimbangan alam menjadi
terganggu, apabila gangguan dilakukan dalam jumlah besar maka dapat mempengaruhi
perubahan cuaca serta kerusakan planet bumi secara total.
d. Pencemaran
laut akibat kagiatan di area reklamasi dapat menyebabkan ikan mati sehingga
nelayan kehilangan lapangan pekerjaan.
Dampak
positif atau keuntungan reklamasi pesisir pantai:
a. Ada
tambahan daratan buatan hasil pengurugan pantai sehingga dapat dimanfaatkan
untuk bermacam kebutuhan.
b. Daerah
yang dilakukan reklamasi menjadi aman terhadap erosi karena konstruksi pengaman
sudah disiapkan sekuat mungkin untuk dapat menahan gempuran ombak laut.
c. Daerah
yang ketinggianya dibawah permukaan air laut bisa aman terhadap banjir apabila
dibuat tembok penahan air laut di sepanjang pantai.
d. Tata
lingkungan yang bagus dengan perletakan taman sesuai perencanaan, sehingga
dapat berfungsi sebagai area rekreasi yang sangat memikat pengunjung.
Melihat
kelebihan dan kekurangan reklamasi tersebut nampaknya tetap lebih banyak
dilakukan karena dampak negatif lingkungan justru ditanggung daerah lain yang
terkadang tidak tahu apa-apa tentang adanya reklamasi pantai yang letaknya jauh
dari tempat tinggal. solusi terbaik bisa dilakukan dengan mencari teknologi
terbaru mengenai pemanfaatan wilayah laut untuk aktifitas hidup manusia
contohnya dengan membuat gedung atau rumah terapung di atas permukaan laut,
namun hal ini tentu perlu penelitian yang dalam sehingga apa yang diharapkan
bisa tercapai, bagi yang hendak memberikan uraian atau solusi mengenai kegiatan
reklamasi pantai bisa berbagi disini.
C. Reklamasi
dan Aspek Pelestarian Lingkungan
Rujukan
utama dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Undang-undang
Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang secara regulatif
melandasi kebijakan di Indonesia. Undang-undang ini menjamin dalam pelaksanaan
pembangunan diharapkan adanya keselarasan hubungan antara manusia dengan
manusia, manusia dengan lingkungan dan komponen lingkungan lainnya, serta dapat
memenuhi masa kini dan menjaga kelestarian untuk masa datang.
Dampak
lingkungan hidup yang sudah jelas nampak di depan mata akibat proyek reklamasi
itu adalah kehancuran ekosistem berupa hilangnya keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati yang diperkirakan akan punah akibat proyek reklamasi itu
antara lain berupa hilangnya berbagai spesies mangrove, punahnya spesies ikan,
kerang, kepiting, burung dan berbagai keanekaragaman hayati lainnya.
Dampak
lingkungan lainnya dari proyek reklamasi pantai adalah meningkatkan potensi
banjir. Hal itu dikarenakan proyek tersebut dapat mengubah bentang alam
(geomorfologi) dan aliran air (hidrologi) di kawasan reklamasi tersebut.
Perubahan itu antara lain berupa tingkat kelandaian, komposisi sedimen sungai,
pola pasang surut, pola arus laut sepanjang pantai dan merusak kawasan tata
air. Potensi banjir akibat proyek reklamasi itu akan semakin meningkat bila
dikaitkan dengan adanya kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pemanasan
global.