Pengamatan Tonnies terhadap perubahan
yang terjadi di masyarakat, lebih cenderung tertuju pada upaya untuk mengungkap
motif dan sentimen yang ada di balik hubungan antar manusia atau masyarakat
yang membuatnya tetap bersama dan melakukan kerja sama. Ia membedakan dua
tipologi asosiasi yang ada di masyarakat, yaitu asosiasi Gemeinschaft dan Gesellschaft.
Secara garis besar, perbedaan dari kedua tipologi itu adalah sebagai berikut:
1.
Gemeinschaft :
a.
Adalah masyarakat yang menjadi ciri desa kecil
di pedalaman.
b.
Memiliki tujuan kesatuan yang esensial.
c.
Orang bekerja sama untuk kepentingan
bersama.
d.
Kehidupan sosial bercirikan hidup bersama
yang karib, pribadi dan eksklusif.
e.
Mereka mengakui kebaikan bersama, kejahatan
bersama, sahabat bersama, musuh bersama.
f.
Dalam diri mereka terkandung we-ness
dan our-ness.
g.
Dipandang sebagai organisme hidup.
2.
Gesellschaft :
a.
Kumpulan (association) yang menjadi
ciri kota besar.
b. Hidup di kota bercirikan perpecahan,
individualisme dan mementingkan diri sendiri.
c.
Di kota tidak ada kebaikan bersama dan
ikatan keluarga.
d.
Lingkungan cenderung tidak banyak mempunyai
arti.
e.
Mekanikal dan artifact (buatan
manusia).
f.
Lebih rasional, lebih memperhitungkan.
g.
Eksistensi bergeser dari kelompok ke
individual.
Seperti halnya Tonnies, Durkheim
mengembangkan sebuah model dengan kategori yang berbeda. Ia lebih melihat dari
sisi solidaritas sosialnya. Untuk itu, ia kemudian mengembangkan konsep tentang
solidaritas mekanik dan solidaritas organik yang pada tataran tertentu dapat
disamakan atau dibandingkan dengan Gemeinschaft dan Gesellschaft dari Tonnies.
Adapun ciri-ciri dari solidaritas mekanik dan organik adalah sebagai berikut:
1.
Solidaritas
mekanik:
a. Merujuk kepada ikatan sosial yang dibangun
atas kesamaan, kepercayaan dan adat bersama.
b. Disebut mekanik, karena orang yang hidup
dalam unit keluarga suku atau kota relatif dapat berdiri sendiri dan juga
memenuhi semua kebutuhan hidup tanpa tergantung pada kelompok lain.
2.
Solidaritas
organik:
a.
Menguraikan tatanan sosial berdasarkan
perbedaan individual diantara rakyat.
b.
Merupakan ciri dari masyarakat modern,
khususnya kota.
c. Bersandar pada pembagian kerja (division
of labor) yang rumit dan didalamnya orang terspesialisasi dalam pekerjaan
yang berbeda-beda.
d. Seperti dalam organ tubuh, orang lebih
banyak saling bergantung untuk memenuhi kebutuhan mereka.
e. Dalam Division of labor yang rumit
ini, Durkheim melihat adanya kebebasan yang lebih besar untuk semua masyarakat:
kemampuan untuk melakukan lebih banyak pilihan dalam kehidupan mereka.
f.
Meskipun Durkheim mengakui bahwa kota-kota
dapat menciptakan impersonality (sifat tidak mengenal orang lain), alienasi,
disagreement dan konflik, ia mengatakan bahwa solidaritas organik lebih
baik dari pada solidaritas mekanik.
g. Beban yang kami berikan dalam masyarakat
modern lebih ringan daripada masyarakat pedesaan dan memberikan lebih banyak
ruang kepada kita untuk bergerak bebas.
Dari dua pemikiran yang dikemukakan di
atas, nampak ada beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Walaupun Durkheim
setuju dengan kesimpulan Tonnies bahwa sejarah dicirikan dengan adanya
pergerakan (movement) dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik,
di dalam gagasan-gagasan mereka terdapat perbedaan-perbedaan penting :
1. Durkheim berkeberatan bahwa hanya lingkungan
masyarakat pedesaan yang alami, sebaliknya ia menegaskan bahwa kehidupan
kelompok sosial yang besar sama alaminya (natural) dengan kelompok
kecil.
2. Durkheim tidak setuju dengan pendapat
Tonnies yang negatif tentang masyarakat modern.
3. Durkheim mengembalikan terminologi Tonnies
dan menamakan Gemeinschaft itu organik dan Gesellschaft itu mekanik.
Meskipun kedua ahli
teori mengakui bahwa kota berhubungan dengan perkembangan sosial Differentiation
and individuality, Durkheim melihat kemungkinan untuk kohesi sosial yang
berkesinambungan dan perkembangan manusia yang lebih besar, sedangkan Tonnies
kuatir akan terjadinya perongrongan kehidupan sosial yang sebenarnya.