Home » » Pola Perilaku Kota

Pola Perilaku Kota

Written By Tasrif Landoala on Senin, 04 November 2013 | 20.02



Pengamatan Tonnies terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat, lebih cenderung tertuju pada upaya untuk mengungkap motif dan sentimen yang ada di balik hubungan antar manusia atau masyarakat yang membuatnya tetap bersama dan melakukan kerja sama. Ia membedakan dua tipologi asosiasi yang ada di masyarakat, yaitu asosiasi Gemeinschaft dan Gesellschaft. Secara garis besar, perbedaan dari kedua tipologi itu adalah sebagai berikut:
1.    Gemeinschaft :
a.    Adalah masyarakat yang menjadi ciri desa kecil di pedalaman.
b.   Memiliki tujuan kesatuan yang esensial.
c.    Orang bekerja sama untuk kepentingan bersama.
d.   Kehidupan sosial bercirikan hidup bersama yang karib, pribadi dan eksklusif.
e.    Mereka mengakui kebaikan bersama, kejahatan bersama, sahabat bersama, musuh bersama.
f.     Dalam diri mereka terkandung we-ness dan our-ness.
g.   Dipandang sebagai organisme hidup.

2.    Gesellschaft :
a.    Kumpulan (association) yang menjadi ciri kota besar.
b. Hidup di kota bercirikan perpecahan, individualisme dan mementingkan diri sendiri.
c.    Di kota tidak ada kebaikan bersama dan ikatan keluarga.
d.   Lingkungan cenderung tidak banyak mempunyai arti.
e.    Mekanikal dan artifact (buatan manusia).
f.     Lebih rasional, lebih memperhitungkan.
g.   Eksistensi bergeser dari kelompok ke individual.

Seperti halnya Tonnies, Durkheim mengembangkan sebuah model dengan kategori yang berbeda. Ia lebih melihat dari sisi solidaritas sosialnya. Untuk itu, ia kemudian mengembangkan konsep tentang solidaritas mekanik dan solidaritas organik yang pada tataran tertentu dapat disamakan atau dibandingkan dengan Gemeinschaft dan Gesellschaft dari Tonnies. Adapun ciri-ciri dari solidaritas mekanik dan organik adalah sebagai berikut:
1.    Solidaritas mekanik:
a.   Merujuk kepada ikatan sosial yang dibangun atas kesamaan, kepercayaan dan adat bersama.
b. Disebut mekanik, karena orang yang hidup dalam unit keluarga suku atau kota relatif dapat berdiri sendiri dan juga memenuhi semua kebutuhan hidup tanpa tergantung pada kelompok lain.

2.    Solidaritas organik:
a.    Menguraikan tatanan sosial berdasarkan perbedaan individual diantara rakyat.
b.   Merupakan ciri dari masyarakat modern, khususnya kota.
c.   Bersandar pada pembagian kerja (division of labor) yang rumit dan didalamnya orang terspesialisasi dalam pekerjaan yang berbeda-beda.
d.  Seperti dalam organ tubuh, orang lebih banyak saling bergantung untuk memenuhi kebutuhan mereka.
e.  Dalam Division of labor yang rumit ini, Durkheim melihat adanya kebebasan yang lebih besar untuk semua masyarakat: kemampuan untuk melakukan lebih banyak pilihan dalam kehidupan mereka.
f.     Meskipun Durkheim mengakui bahwa kota-kota dapat menciptakan impersonality (sifat tidak mengenal orang lain), alienasi, disagreement dan konflik, ia mengatakan bahwa solidaritas organik lebih baik dari pada solidaritas mekanik.
g. Beban yang kami berikan dalam masyarakat modern lebih ringan daripada masyarakat pedesaan dan memberikan lebih banyak ruang kepada kita untuk bergerak bebas.

Dari dua pemikiran yang dikemukakan di atas, nampak ada beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Walaupun Durkheim setuju dengan kesimpulan Tonnies bahwa sejarah dicirikan dengan adanya pergerakan (movement) dari solidaritas mekanik ke solidaritas organik, di dalam gagasan-gagasan mereka terdapat perbedaan-perbedaan penting :
1.  Durkheim berkeberatan bahwa hanya lingkungan masyarakat pedesaan yang alami, sebaliknya ia menegaskan bahwa kehidupan kelompok sosial yang besar sama alaminya (natural) dengan kelompok kecil.
2. Durkheim tidak setuju dengan pendapat Tonnies yang negatif tentang masyarakat modern.
3. Durkheim mengembalikan terminologi Tonnies dan menamakan Gemeinschaft itu organik dan Gesellschaft itu mekanik.
4.   Durkheim lebih optimistik tentang masyarakat modern.

Meskipun kedua ahli teori mengakui bahwa kota berhubungan dengan perkembangan sosial Differentiation and individuality, Durkheim melihat kemungkinan untuk kohesi sosial yang berkesinambungan dan perkembangan manusia yang lebih besar, sedangkan Tonnies kuatir akan terjadinya perongrongan kehidupan sosial yang sebenarnya.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Kuliah Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger