Untuk mengetahui sejauh mana diimplementasikannya
konsep pembangunan berkelanjutan dapat dilihat dari terpenuhi atau
tidaknya indikator yang telah ditetapkan. Indikator ini berisi sejumlah
informasi penting yang dimaksudkan untuk menyederhanakan suatu sistem
yang kompleks agar lebih mudah dipahami. Indikator ini membantu untuk
mendapatkan gambaran suatu keadaan yang dapat dijadikan satu acuan evaluasi
dan penilaian. Sering pula indikator menjadi sebuah sinyal jika suatu keadaan
telah mencapai satu titik ekstrim, misalnya baku mutu lingkungan.
Penerapan pembangunan berkelanjutan yang kompleks
dapat disederhanakan dengan penggunaan sejumlah indikator yang tepat.
Ketepatan indikator yang dipilih menentukan pada penilaian akhir karena indicator
bersifat spesifik untuk masing-masing kondisi. Pemilihan banyaknya
indikator pun perlu diperhitungkan karena jika terlalu banyak tidak saja
akan memakan biaya dan waktu yang banyak, tetapi juga dapat mengaburkan
fokus yang ingin dicapai. Sebaliknya bila terlalu sedikit, dirasakan adanya
kelemahan, bahkan kekeliruan dalam menerjemahkan keadaan. Karena itu
penetapan sekumpulan indikator yang tepat untuk menggambarkan
pembangunan berkelanjutan menjadi satu tugas yang sulit.
Indikator diterapkannya konsep pembangunan berkelanjutan
dalam penataan ruang dapat dibagi sesuai dengan tiga aspek yang ingin
dicapainya, yaitu ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan hidup dengan beberapa
contoh sebagai berikut:
1.
Indikator Ekonomi: PDB/PDRB, pendapatan
perkapita, volume ekspor-impor, dan lain-lain secara stabil serta kemajuan
sektor kegiatan ekonomi yang telah ada sekaligus tumbuhnya sektor kegiatan baru
yang mendukung perekonomian nasional.
2.
Indikator Sosial Budaya: kualitas
sumberdaya manusia, angka harapan hidup, intensitas kegiatan budaya; tingkat
kebergantungan penduduk (desa-kota, nonproduktif-produktif, jumlah
pengangguran, dan lainlain).
3. Indikator Lingkungan Hidup:standardisasi
kualitas air, udara, tanah; perubahan suhu udara, tingkat permukaan air tanah,
intrusi air laut, frekuensi bencana, dan lain-lain.